Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

BERITA TERKINI

Melonjak Drastis, Kapal Laut Pelni Dipadati 600.000 Penumpang

badge-check


					Pelni Perbanyak Rute Pelayaran Batam-Belawan Jadfi 2 Kali Seminggu. Foto: TERUPDATE Perbesar

Pelni Perbanyak Rute Pelayaran Batam-Belawan Jadfi 2 Kali Seminggu. Foto: TERUPDATE

JAKARTA (HK) – PT Pelni (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 mencapai 598.276 penumpang. Sebanyak 50 ribu tiket pun sudah terjual sejak Oktober 2023.

“Kita sudah jual 50 ribu tiket. Sementara ketersediaan tiket sebanyak 648 ribu tiket,” ucap Direktur Utama Pelni Tri Andayani dalam agenda Konferensi Pers Kesiapan PELNI Melayani Angkutan Natal 2023 & Tahun Baru Tahun 2024 di Hotel Pullman Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).

Tri kemudian menjelaskan bahwa kenaikan total penumpang pada saat Nataru meningkat 17% dari periode sebelumnya.

Pada Nataru 2022/2023, ia menjelaskan total jumlah penumpang mencapai 510.720 orang, yang terbagi 431.008 orang untuk kapal penumpang dan 105.206 orang.

Adapun pada Nataru tahun ini, Pelni memproyeksikan akan ada total 493.070 orang yang menaiki kapal penumpang (naik 14%) dan total 105.206 orang yang menaiki kapal perintis (naik 32%).

Untuk proyeksi penumpang harian kapal Pelni, Tri mengatakan bahwa jumlah penumpang diperkirakan akan mencapai puncaknya H-3 sebelum Natal pada 22 Desember yakni 31.176 penumpang dan pasca Nataru yakni pada 4 Januari dengan total 26.465 penumpang.

Guna memitigasi tingginya jumlah penumpang, Tri lantas membeberkan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya, kesiapan armada, penyesuaian rute dan jadwal kapal, kegiatan posko dan monitoring, serta pembelian tiket.

Untuk aspek kesiapan armada, Tri mengatakan pihaknya aktif melakukan ramp check, memantau ketersediaan bahan bakar minyak, memastikan seluruh kapal beroperasi pada periode peak season dan tidak docking, serta memastikan seluruh kapal layak laut dan layak operasi.

Pada aspek penyesuaian rute dan jadwal kapal, Pelni juga melakukan re-routing kapal untuk mengakomodir lonjakan penumpang pada ruas tertentu, penyesuaian jadwal juga dilakukan untuk mengakomodir ketibaan kapal di beberapa wilayah tertentu.

“Kita memastikan ketersediaan seat penumpang dan armada kapal untuk menghadapi nataru dengan memprioritaskan aspek keamanan, kesehatan, dan penumpang,” jelasnya.

Adapun persiapan lainnya, pos koordinasi (posko) dan monitoring juga dilakukan di seluruh cabang PT Pelni bersama instansi terkait, posko kantor pusat, dan posko Kementerian Perhubungan.

Selain itu, sosialisasi pembelian tiket juga aktif dilakukan agar pengguna lebih mudah membeli tiket.

“Kami pastikan bahwa kegiatan Nataru akan terlaksana dengan lancar. Kami berkomitmen zero accident, service first, dan service excellence,” jelas dia.

Lima Pelabuhan

Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni, Nuraini Dessy mengatakan pihaknya mencatat ada lima pelabuhan keberangkatan dan kedatangan terpadat pada Nataru 2023.

“Lima pelabuhan keberangkatan terpadat adalah Makassar, Jayapura, Ambon, Surabaya dan Tanjung Priok. Sementara lima pelabuhan kedatangan terpadat adalah Makassar, Ambon, Belawan, Surabaya, dan Batam,” ucap Dessy.

Dari catatan Pelni, rincian lima pelabuhan keberangkatan terpadat itu adalah, Makassar (35.523 penumpang), Batam (28.530 penumpang), Ambon (24.168 penumpang), Jayapura (23.961), dan Tanjung Priok (21.66t penumpang).

Adapun untuk lima pelabuhan kedatangan terpadat adalah Makassar (37.735 penumpang), Ambon (29.870 penumpang), Belawan (26.870 penumpang), Surabaya (24.501 penumpang), dan Batam (20.896 orang).

Pelni memprediksi daftar pelabuhan keberangkatan dan kedatangan itu tidak berubah jauh kecuali untuk satu pelabuhan.

“Jika tahun lalu Pelabuhan Balikpapan masuk daftar lima besar, yang masuk tahun ini justru Pelabuhan Jakarta dan Batam,” ungkapnya.

Dessy kemudian menambahkan, bahwa Pelni melakukan sejumlah mitigasi guna menyiasati kepadatan tersebut. Salah satunya adalah penyesuaian trayek khususnya untuk kapal tipe 2000 pax.

Kapal itu difokuskan untuk beroperasi di pelabuhan-pelabuhan di wilayah Indonesia Timur. Hal ini mengingat sebaran penumpang di wilayah tersebut mencapai 40% dari total arus pemudik khususnya di wilayah Jayapura, Manokwari, Sorong, dan Ambon.

“Indonesia Timur menjadi wilayah mobilitas tertinggi, menyusul sisanya Indonesia Tengah (35%), dan Indonesia Barat (25%),” ujar dia.

Sumber: DetikFinance

Baca Lainnya

Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025

12 Desember 2024 - 14:41 WIB

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis

12 Desember 2024 - 14:37 WIB

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras

12 Desember 2024 - 11:15 WIB

Trending di EKONOMI