MAKASSAR (HK) — Benteng Fort Rotterdam, sebuah bangunan bersejarah yang menjadi bagian kota tua Makassar, terus memancarkan pesona keindahannya.
Bangunan yang juga dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang ini terletak di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Benteng Fort Rotterdam memegang peran penting sebagai satu-satunya benteng yang dibangun di Makassar pada abad ke-17 hingga ke-18 Masehi.
Fungsi awalnya mencakup markas komando pertahanan, kantor perdagangan, kediaman pejabat tinggi, dan pusat pemerintahan di wilayah timur Nusantara. Keberadaannya menandakan dominasi VOC di Sulawesi Selatan pada masa lalu.
Seiring berjalannya waktu, Benteng Rotterdam mengalami berbagai perubahan fungsi, hingga akhirnya ditetapkan sebagai Cagar Budaya pada tahun 2010.
Arsitektur bergaya Eropa yang dimilikinya menjadi penanda kelestarian budaya dan sejarah masyarakat setempat sejak zaman dahulu.
Bentuk bangunan yang menyerupai penyu, menghadap ke laut, menjadi daya tarik utama yang menambah keunikan Benteng Fort Rotterdam.
Dengan 16 bangunan yang masih berdiri kokoh di area benteng, keseluruhan struktur tetap mempertahankan atap berbentuk pelana serta pintu-jendela yang terbuat dari kayu.
Di antara bangunan tersebut, terdapat 5 bastion yang memiliki sejarah tersendiri, seperti bastion Bone, bastion Bacan, bastion Amboina, bastion Mandarsyah, dan bastion Buton.
Selain itu, area ini juga menyuguhkan tempat bersejarah seperti tempat pertahanan Pangeran Diponegoro, Museum La Galigi, miniatur Kapal Pinisi, gudang senjata, galeri, hingga parit yang menjadi bagian penting dari kompleks benteng ini.
Walaupun telah melalui proses renovasi, Benteng Fort Rotterdam berhasil mempertahankan unsur budaya dan sejarahnya.
Pengunjung dapat merasakan keaslian dan keindahan bangunan ini, sekaligus menyaksikan beragam artefak yang menggambarkan perjalanan panjang sejarah Makassar.
Terletak di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, benteng ini dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00 Wita. Untuk menikmati eksplorasi di dalam benteng, tidak ada biaya masuk alias gratis.
Namun, bagi mereka yang ingin mengunjungi Museum La Galigo di dalam kompleks tersebut, tersedia tiket masuk seharga Rp 5.000 per orang.
Sumber: DetikSulsel