PALEMBANG (HK) — Dalam musim kemarau tahun 2023, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat bahwa kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang terjadi akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah Sumatera Selatan telah mengalami penurunan.
“Kasus ISPA di Palembang berdasarkan data pada akhir Oktober 2023 tercatat 505 kasus atau mulai bergerak turun dibandingkan beberapa hari sebelumnya 528 kasus,” kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Rabu (1/11/2023).
Penjelasannya adalah bahwa penyakit ISPA paling banyak menjangkiti penduduk dalam kelompok usia di atas 18 tahun, dengan total 248 kasus.
Sementara itu, kelompok usia 5-18 tahun memiliki 131 kasus, kelompok usia kurang dari satu tahun memiliki 22 kasus, dan kelompok usia 1-5 tahun mencatatkan 104 kasus.
“Sedangkan penderita ISPA tersebut terbanyak terdeteksi di wilayah Puskesmas Kertapati, Puskesmas Gandus dan PKM Sei Selincah, Puskesmas OPI, dan Puskesmas Sosial,” katanya.
Menurutnya, walaupun kasus ISPA mengalami penurunan, dia mengajak warga Palembang untuk tetap melaksanakan tindakan pencegahan karena udara kota masih tercemar oleh kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan baru-baru ini.
Tindakan pencegahan melibatkan menghindari paparan udara luar ruangan, selalu menggunakan masker, serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan minum air putih hangat.
“Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan kasus ISPA bisa terus ditekan dan masalah karhutla yang asapnya mengakibatkan kualitas udara buruk segera berakhir seiring mulai ada turun hujan,” ujar Yudi.
Sumber: Antara News