BATAM (HK) — Saat ini, keberadaan Landmark “Welcome to Batam” sedang terancam oleh pembangunan sejumlah bangunan di sekitarnya. Sebuah developer memiliki rencana untuk mendirikan kompleks komersial dan apartemen yang disebut The Living Peak di lokasi tersebut.
Kehadiran properti baru ini dapat mengakibatkan terganggunya estetika Welcome to Batam karena kemungkinan tertutup oleh bangunan-bangunan baru yang akan dibangun, termasuk hotel, apartemen, shophouse, dan Museum Seni.
Pengembang The Living Peak saat ini sedang mempersiapkan lahan dan bersiap untuk memulai pembangunan. Welcome to Batam, yang pertama kali dibangun pada tahun 2010, memiliki sejarah penting sebagai daya tarik bagi wisatawan. Sebelum landmark ini dibangun di Bukit Clara, bukit tersebut hampir sepenuhnya diratakan oleh pengembang perumahan.
Pengerukan tanah di sisi bukit dilakukan pada malam hari sebelum akhirnya dihentikan. Landmark ini cukup tinggi sehingga dapat terlihat dari jarak lebih dari 2 kilometer.
Pembangunan landmark ini memerlukan dana sebesar Rp472,4 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam melalui Dinas Tata Kota. Proyek pembangunan landmark ini seharusnya mendukung program Visit Batam 2010 yang saat itu gencar disosialisasikan.
Selain itu, landmark ini biasanya menjadi tempat berfoto bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, dan dapat dilihat oleh wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang tiba di Batam melalui Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre.
Sumber: Batamnews