JAKARTA (HK) – Menteri BUMN Erick Thohir menjadi figur paling diharapkan masyarakat dapat menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024. Erick disukai masyarakat karena kinerjanya selama ini sudah teruji.
Merujuk hasil survei Poltracking Indonesia periode 3-9 September 2023, Erick meraih elektabilitas tertinggi dengan 19,0 persen. Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (Spin) Igor Dirgantara menilai, Erick berhasil menghadirkan kinerja yang membuat kehidupan masyarakat jadi lebih baik.
Termasuk, sambung diam mampu mendongkrak sektor ekonomi. “Kinerja Erick Thohir di BUMN telah menunjukkan hasil yang baik sebagai pemimpin,” kata Igor, Rabu (18/10/2023).
Ia menyebut, kinerja gemilang Erick sepertinya menciptakan dampak positif besar secara elektoral. Sosoknya yang banyak prestasi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuatnya semakin disukai.
Hal itu mendorongnya semakin kuat bisa maju sebagai cawapres karena punya kinerja hebat, terutama dalam menuntaskan berbagai tugas besar dari Jokowi. Tidak heran, Erick disebut cawapres favorit bagi semua kalangan. “Hal itu membuatnya diharapkan masyarakat,” ucap Igor.
Sejumlah keberhasilan besar berhasil diraih Erick, seperti peningkatan laba BUMN yang melonjak menjadi Rp 303,7 triliun pada 2022. Pun BUMN juga sukses meningkatkan deviden negara hingga Rp 80 triliun yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah.
Erick juga berhasil membongkar kasus korupsi besar. Lewat gebrakan Bersih-Bersih BUMN, Erick berhasil membongkar kasus korupsi besar, seperti ASABRI, Jiwasraya, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast, sampai dengan Pelindo.
Imbasnya, hal itu mendorongnya semakin kuat bisa maju sebagai cawapres karena punya kinerja hebat, terutama dalam menuntaskan berbagai tugas besar dari Jokowi. Tidak heran, Erick disebut cawapres favorit bagi semua kalangan. “Hal itu membuatnya diharapkan masyarakat,” ucap Igor.
Sejumlah keberhasilan besar berhasil diraih Erick, seperti peningkatan laba BUMN yang melonjak menjadi Rp 303,7 triliun pada 2022. Pun BUMN juga sukses meningkatkan deviden negara hingga Rp 80 triliun yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah.
Erick juga berhasil membongkar kasus korupsi besar. Lewat gebrakan Bersih-Bersih BUMN, Erick berhasil membongkar kasus korupsi besar, seperti ASABRI, Jiwasraya, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast, sampai dengan Pelindo.
Sumber: Republika