BATAM (HK) – MUI Kepri melaksanakan kunjungan ke Polda Kepri dalam rangka Audiensi dan Silahturahmi guna membangun hubungan yang sinergis dalam mengatasi isu Pulau Rempang untuk kemajuan Wilayah Kepri yang dilaksanakan di Ruang Kerja Kapolda Kepri pada Hari Rabu (20/9/2023).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si., Kabid Propam Polda Kepri Kombes. Pol. Ferry Irawan, S.I.K., M.M., Waketum MUI Kepri PROF. Dr. K.H. Chablullah Wibisono, M.A., Ketua MUI/Rais Syuriah PWNU Kepri Drs. KH. Usman Ahmad, Dr. KH. Azhar Hasyim, Dr. KH. Suparman Manjan MA, Dr. Edi Ahyari Msi, Drs. Rafris Nawi, Abbas Zein M.H.
Kapolda Kepri Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si mengatakan saat ini ada banyak berita palsu yang berkaitan dengan Pulau Rempang yang sedang menyebar.
Namun, penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa investor memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian di wilayah Provinsi Kepri, dan akan membawa perubahan positif yang besar bagi masyarakat setempat.
Investor tidak hanya menyumbangkan modal, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, mengembangkan infrastruktur, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semua hal ini membuka peluang bagi penduduk setempat untuk terlibat dalam ekonomi yang lebih baik.
Tak hanya itu, Kapolda Kepri Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si menjelaskan bahwa hal menarik lainnya adalah perbedaan pendekatan pendidikan mahasiswa di Kepulauan Riau dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Di sini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk bekerja sambil mengejar pendidikan mereka, menciptakan peluang untuk perkembangan keterampilan yang lebih awal. Situasinya berbeda dari daerah lain di mana mahasiswa seringkali harus mencari pekerjaan setelah lulus kuliah.
“Kota Batam yang terkenal dengan infrastruktur canggihnya, termasuk jalan lima jalur yang dibangun oleh BP Batam, menjadi bagian penting dalam perjalanan kemajuannya. Saya pribadi merasakan dampak positifnya sejak pertama kali saya berada di sini, selain itu, disiplin masyarakat yang terpengaruh oleh budaya Singapura telah membantu mendorong perkembangan yang pesat di kota ini,” ujar Kapolda Kepri.
Kembali lagi ke isu Pulau Rempang, kehadiran rombongan dari MUI Kepulauan Riau ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam meredakan ketegangan dan menciptakan situasi yang lebih tertib dan damai di pulau rempang . Keterlibatan tokoh-tokoh agama dalam proses ini menjadi langkah kunci yang bisa membawa perubahan positif.
Kerja sama ini juga dapat membantu memahami lebih dalam isu-isu yang mungkin menjadi pemicu ketegangan di Pulau Rempang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini, solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dapat ditemukan, memungkinkan masyarakat setempat untuk hidup lebih harmonis dan damai.
Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat adalah tujuan bersama yang harus dikejar, dan melalui upaya bersama ini, diharapkan kita dapat mencapai tujuan tersebut di Pulau Rempang.
Dalam Kesempatan tersebut, Ketum MUI Kepri Dr. Kh. Bambang Maryono, M.Pd., menyampaikan bahwa dalam kapasitas kami sebagai MUI Kepulauan Riau, kami bekerja sebagai mitra pemerintah dalam bidang tanggung jawab keagamaan terkait isu Pulau Rempang.
Kami meminta informasi yang lebih lengkap tentang Pulau Rempang agar kami dapat menyampaikan pernyataan tertulis yang akurat dan valid. Hal ini sejalan dengan tujuan MUI untuk membantu mengatasi konflik dan masalah dengan pendekatan yang penuh kebijaksanaan dan kearifan.
Ketum MUI Kepri Dr. Kh. Bambang Maryono, M.Pd., menegaskan bahwa keterlibatan MUI sebagai pihak yang netral.
“Terakhir, perlu kami sampaikan bahwa posisi kami adalah sebagai penasehat dan bukan sebagai pihak yang menolak atau memiliki posisi hukum tertentu. Tujuan kami adalah untuk menciptakan suasana damai dan harmonis. Kami berharap permasalahan ini tidak akan berkepanjangan dan tidak berdampak negatif pada budaya Melayu di Pulau Rempang,” tutupnya. (r)