Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

BERITA TERKINI

UMKM Terancam oleh TikTok Shop, IKAPPI Minta Pemerintah Carikan Solusi

badge-check


					Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai keberpihakan dari pemerintah dapat menampakkan keunggulan UMKM dan bertahan dari gempuran produk luar. Foto: TIKTOK Perbesar

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai keberpihakan dari pemerintah dapat menampakkan keunggulan UMKM dan bertahan dari gempuran produk luar. Foto: TIKTOK

JAKARTA (HK) — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menanggapi maraknya isu gulung tikarnya pedagang tekstil tanah abang. Sebenarnya IKAPPI sudah menyampaikan ini beberapa saat yang lalu, bahwa pedagang tekstil diseluruh Indonesia tidak hanya di Tanah Abang termasuk di pasar-pasar tradisional juga mengalami kebangkrutan.

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, saat ini kita berhadapan pada salah satu media sosial yang menjual barang-barang dari luar contoh Thailand, Tiongkok, dan beberapa negara lain.

Sedangkan, Pemerintah dinilai tidak melakukan advokasi pendampingan terhadap pedagang untuk melakukan penjualan di online shop juga.

“Kami berharap agar pemerintah bisa bekerjasama dengan beberapa aplikasi entah itu TikTok, Shopee dan beberapa aplikasi lainnya untuk dapat mendorong agar algoritma pedagang-pedagang UMKM kita itu dapat diperkuat,” kata Reynaldi dalam keterangannya, Selasa (19/9/2023).

IKAPPI yakin bahwa jika ada keberpihakan dari pemerintah dan dapat mendorong agar aplikasi-aplikasi tersebut, justru menampakkan keunggulan UMKM atau produk dalam negeri akan bisa membantu masyarakat atau UMKM kita untuk bertahan.

Di sisi lain, menurutnya UMKM harus berhadapan pada gempuran produk luar yang harganya jauh lebih murah dari produk dalam negeri, disini kehadiran pemerintah di harapkan dan mencari solusi agar ada titik temu antara modernisasi berjualan dapat juga digunakan oleh pedagang-pedagang kita yang masih kecil.

Fakta yang IKAPPI menemukan bahwa ada penurunan omzet 60 persen secara keseluruhan pasar-pasar tekstil dan untuk pasar tematik, seperti tanah abang mengalami penurunan hingga 75 persen.

“Kita harapkan agar pemerintah melakukan upaya serius dalam menjaga agar eksistensi pasar tradisional yang mengutamakan tawar-menawar, silaturahmi tetap terjaga walaupun di online shop,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang UMKM Koperasi dan Kewirausahaan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Tri Febrianto meminta Pemerintah Indonesia untuk memberikan perhatian serius dan memperkuat eksistensi UMKM dengan mewaspadai serbuan produk impor dari berbagai e-commerce. Salah satunya melalui platform digital TikTok dengan Project S.

“Kami menilai munculnya Project S TikTok ini dapat membunuh eksistensi dari pada UMKM Indonesia bahkan akan lebih menguntungkan produk UMKM asal China yang merupakan negara asal induk usaha TikTok tersebut,” ungkapnya melalui keterangan persnya di Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Menurut Buyung panggilan Tri Febrianto Project S milik TikTok berpotensi menjadi tsunami besar bagi pertumbuhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri. 

Sumber: Liputan 6

Baca Lainnya

Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025

12 Desember 2024 - 14:41 WIB

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis

12 Desember 2024 - 14:37 WIB

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras

12 Desember 2024 - 11:15 WIB

Trending di EKONOMI