Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Nusantara, DPC HNSI Kepulauan Anambas Bagikan Makanan Bergizi Gratis di SDN 004 Genting AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024 Laksanakan Arahan Presiden, Kepala BP Batam Efisiensikan Anggaran 2025 Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, BP Batam Prioritaskan Pengembangan Kawasan Strategis DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan

BERITA TERKINI

Mandi Safar, Tradisi Bunda Tanah Melayu

badge-check


					Mandi Safar, salah satu tradisi lama Melayu yang masih terus dijaga di Kabupaten Lingga Perbesar

Mandi Safar, salah satu tradisi lama Melayu yang masih terus dijaga di Kabupaten Lingga

LINGGA (HK) – 27 Safar 1445 tepat hari ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) setempat menggelar perayaan tahunan Mandi Safar di Gedung LAM Kabupaten Lingga, Rabu (14/9/2023).

Mandi Safar adalah salah satu tradisi lama Melayu yang masih terus dijaga di Kabupaten Lingga. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan diperingati setiap tahun pada bulan Safar dalam penanggalan Hijriah (Tahun Islam).

Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Negeri Bunda Tanah Melayu, khususnya masyarakat kabupaten Lingga. Bahkan, para Sultan zaman dahulu juga melaksanakan tradisi ini dengan makna yang sangat penting.

Seperti namanya, Mandi Safar dilaksanakan dengan ritual mandi untuk mengusir balak atau hal buruk. Tradisi ini telah ada sejak zaman Sultan Riau-Lingga, Sultan Abdulrahman Muazamsyah, yang memerintah antara tahun 1883 hingga 1911.

Mandi Safar di Lingga telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2018. Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui Dinas Kebudayaan, aktif menjaga dan merayakan Mandi Safar ini setiap tahun, agar tak hilang dimakan zaman.

Sekda Lingga, H. Armia, memberikan apresiasi atas upaya keras Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga di bawah kepemimpinan Drs. Azmi.

“Mandi Safar adalah tradisi Melayu yang berharga dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2018. Pemerintah Kabupaten Lingga berkomitmen untuk melestarikannya dengan lebih baik dari tahun ke tahun,” kata Armia

Perayaan tahun ini mengusung tema “Dengan pelaksanaan tradisi Mandi Safar, WBTB Indonesia kita pererat silaturahmi dan rasa cinta terhadap budaya daerah.” tutur Armia

Pada perayaan tradisi Mandi Safar di Gedung LAM, hadir Sekda Lingga beserta istri, Asisten II dan Asisten III dengan pasangan masing-masing, Kepala Dinas Kebudayaan yang juga menjabat sebagai Ketua LAM Kabupaten Lingga, Kepala Dinas, Kepala Badan dalam lingkup pemerintahan Kabupaten Lingga, serta perwakilan Kepala OPD.

Selanjutnya ada tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua MUI Kabupaten Lingga, serta tamu undangan lainnya yang turut meramaikan perayaan Mandi Safar ini, termasuk anak-anak yang ikut dalam prosesi pemandian Mandi Safar.

Baca Lainnya

AWe Hentikan Gugatan Ke MK, Nizar-Novrizal Sah Pemenang Pilkada Lingga 2024

12 Desember 2024 - 15:26 WIB

Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024

11 Desember 2024 - 15:57 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Ribuan Masyarakat Ramaikan Malam Puncak Peringatan HUT ke-21 Kabupaten Lingga

2 Desember 2024 - 10:30 WIB

Meriahkan HGN 2024, PGRI Lingga Gelar Turnamen Futsal

2 Desember 2024 - 10:27 WIB

Trending di LINGGA