Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

BERITA TERKINI

6 Bulan Air Tak Mengalir, Warga Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Batam Tetap Dipaksa Bayar

badge-check


					Aksi demo warga Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Rw 005 Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang. Perbesar

Aksi demo warga Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Rw 005 Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang.

BATAM (HK) – Warga Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland, RW 005 Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, mengeluhkan air yang tidak mengalir selama enam bulan terakhir di rumah mereka.

“Enam bulan itu mati total, artinya tidak ada setetespun. Tapi sebenarnya masalah air ini sudah bertahun dirasakan warga,” sebut Yuspin merupakan salah seorang RT di sana pada Minggu (10/9/2023).

Lanjutnya, keluhan itu sudah sering disampaikan ke pemerintah dan ke pihak pengelola air, yaitu PT Air Batam Hilir (ABH).

“Sudah sampai kami berdialog dengan pihak pemerintah dan penyedia air, tapi mereka hanya janji-janji saja, bukti sekarang sudah enam bulan belum ada hasilnya,” katanya.

Yuspin berharap, pihak pemerintah dan penyedia air yaitu, PT Air Batam Hilir secepatnya menindaklanjut masalah air ini.

“Sebab, kalau air tetap tidak hidup dalam beberapa hari ini, warga dari Rw 005 Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang, rencana akan turun untuk melakukan aksi demo di Kantor Walikota Batam,” tegasnya.

Yuspin mengatakan, kondisi mati air ini dialami oleh dua perumahan di Rw 005 tersebut, ada sekitar 1000 kartu keluarga tingga di sini.

Sementara itu, salah seorang warga menyebutkan, dengan kondisi air yang mati itu pihaknya kesusah, bahkan harus membeli tengki untuk penampung air, yang dibeli ke penjual air-air tengki untuk mandi dan masak.

“Kami sekali empat hari harus beli air dengan harga Rp 100 ribu, supaya bisa mandi, buang air kecil atau besar dan masak,” katanya.

Parahnya lagi katanya, meski tidak dialirkan air, tapi pihak penyedia air tetap menuntutnya dan warga lain di sana untuk tetap membayar beban meteran air itu disetiap bulannya, ada Rp60 hingga Rp100.

“Kadang tidak kami bayar, datang surat dari pihak penyedia airnya,” ungkapnya. (P)

Baca Lainnya

MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024

11 Desember 2024 - 15:53 WIB

BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

11 Desember 2024 - 14:21 WIB

Kepala BP Batam Optimistis Terminal 99 Mampu Perbaiki Kualitas Layanan Penumpang

11 Desember 2024 - 13:56 WIB

42 KK Tempati Rumah Baru Tanjung Banun

4 Desember 2024 - 11:41 WIB

Hadiri RDP Lanjutan, BP Batam Laporkan Pencapaian Kinerja dan Rencana Pengembangan Batam

4 Desember 2024 - 11:39 WIB

Trending di BATAM