NATUNA (HK) — Sejumlah pedagang di Pasar Rakyat Ranai merasa resah karena tingkat daya beli masyarakat menurun drastis.
Turunnya daya beli ini dirasakan oleh pedagang sejak waktu yang terbilang lama. Trennya dapat dirasakan sejak berbulan-bulan lalu.
Afrimel seorang pedagang Sembako di Pasar Rakyat Ranai mengaku, income penjualannya sudah lama mengalami penurunan.
Ia membandingkan, di tahun-tahun sebelumnya ia dapat mcapai income perhari sampai Rp, 4 juta ke atas. Namun beberapa bulan belakangan ini syukur-syukur kalau pendapatannya bisa mencapai Rp. 3 jutaan
“Daya beli ini terasa sekali turunnya sejak lebaran kemarin, sejak itu memang terasa sekali turunnya,” kata Pria yang akrab disapa Imel itu di Pasar Rakyat Ranai, Jumat (8/9/2023).
Selama ini, sambungnya, ia hanya mengandalkan pembeli dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meneruskan usahanya. Ia menilai pembeli dari kalangan ASN memeliki daya beli yang cendrung lebih stabil.
“Kalau tidak ada PNS ini mungkin usaha kami sudah telungkup. Kalau dari kalangan lain seperti sektor usaha swasta apalagi masyarakat biasa, memang susah,” ungkapnya.
Imel mengaku tidak mengetahui persis apa penyebab lemahnya daya beli masyarakat, sehingga pembeli di pasar jadi sesepi itu.
“Yang jelas sekarang hidup lagi susah, bang. Kalau dulu mana lah kita ada waktu duduk lama-lama macam ini, karena pembeli ramai,” imbuhnya.
Dengan begitu ia merasa keadaan yang sudah terjadi berbulan-bulan itu membuatnya resah. Begitu juga dengan rekan-rekan seprofesinya di Pasar Rakyat Ranai.
“Abang bisa lihat sendiri lah bagaimana kami di sini, duduk sampai hampir satu jam, belum juga ada yang beli. Tapi sabar aja lah, mudah-mudahan keadaan ini cepat membaik,” harapnya. (fat).