JAKARTA (HK)–PT Pertamina (Persero) buka suara soal air yang diduga tercemar bahan bakar mesin (BBM) di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan mengatakan pihaknya sudah mengecek empat sumur pantau dan sumur bor di SPBU 34.163.17.
Eko mengatakan dari hasil pengecekan tidak terdapat kontaminasi BBM maupun kebocoran pada tangki pendam.
Sementara itu, dari sampel air yang dibawa oleh warga dari sumur yang berjarak 4-5 rumah dari SPBU yang diduga tercampur oleh BBM jenis Pertalite didapat fakta bahwa posisi perumahan warga di dataran yang lebih tinggi dari SPBU. Tak hanya itu, rumah juga berjarak 100-150 m atau sekitar tiga sampai empat rumah dari belakang SPBU.
“Saat ini sudah dilakukan mediasi dengan warga yang terkontaminasi dihadiri oleh warga, SBM Pertamina, perwakilan pihak SPBU, Kelurahan, Kecamatan, Danramil dan Satpol PP dengan hasil semua pihak dapat menerima penjelasan yang disampaikan,” kata Eko, Jumat (8/9/2023).
Eko menambahkan Pertamina tetap melakukan penyaluran untuk mengosongkan tangki pendam untuk selanjutnya dilakukan penjadwalan tank cleaning dan Hydrostatic/Pneumatic Test untuk tangki dan pipa.
“Saat ini SPBU 34.16317 tetap beroperasi namun penjualan BBM jenis Pertalite berhenti sementara. Alternatif SPBU terdekat apabila masyarakat ingin melakukan pengisian BBM Pertalite yaitu SPBU 34.163.02 dan SPBU 34.163.10,” ujarnya.
Keran air dari rumah sejumlah warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur Kabupaten Bogor, mengeluarkan air mirip BBM.
Hal itu diduga bisa terjadi karena kebocoran tangki penyimpanan BBM di sebuah SPBU di dekat kawasan tersebut.
Kasi ops Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara membenarkan peristiwa ini Dia menjelaskan bahwa pihaknya mendatangi lokasi mediasi antara warga pemilik sumur dengan pihak SPBU yang diduga mengalami kebocoran tangki penyimpanan BBM.
Sumber: CNN Indonesia