Menu

Mode Gelap
SMPN 65 Batam Berkembang Signifikan, Punya Beragam Ekstrakurikuler 135 Mahasiswa IAI Hidayatullah Batam PKL di Berbagai Lembaga SDIT AS-Salam Makin Maju, Program Unggulan Tahfidz MAN 2 Batam Diresmikan jadi Madrasah Negeri Cuaca Ekstrem, Bintan Tetapkan Status Bencana jadi Tanggap Darurat Ansar Tinjau Lokasi Longsor di Tiban Koperasi Batam

BERITA TERKINI

Jelang Musim Penyakit DBD, Warga Natuna Diimbau Waspada

badge-check


					Jelang Musim Penyakit DBD, Warga Natuna Diimbau Waspada Perbesar

NATUNA (HK) ─ Hingga Agustus 2023 ini kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Natuna masih nihil. Pasalnya kasus penyakit mematikan itu biasanya terjadi di musim penghujan atau tepatnya diakhir hingga awal tahum.

Namun begitu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang merupakan pembawa virus dengue tersebut karena kasus itu selalu terjadi setiap tahunnya di Natuna.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan, biasanya penyakit DBD ditemukan saat musim penghujan dan panas karena populasi nyamuk meningkat di musim tersebut.

“Kasus DBD di Natuna masih nihil. Penyakit itu biasanya ada di musim penghujan dan panas karena populasi nyamuk meningkat,” ujar Hikmat Aliansyah, Rabu (23/8/2023).

Ia menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit DBD yakni host (orang), agent (virus dengue), dan vektor (nyamuk).

“Kalau salah satu faktornya tidak ada, maka tidak terjadi penyakit DBD,” katanya.

Hikmat memaparkan, biasanya penyakit DBD ditandai dengan demam lebih dari tiga hari. Saat mengalami gejala tersebut, pasien harus dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk ditangani terlebih dahulu.

Selain itu, pencegahan DBD bisa diupayakan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM). Upaya itu dikenal dengan istilah 3M (menguras, menutup, dan mengubur) dan menggunakan kelambu saat tidur serta pakai obat anti nyamuk oles untuk anak-anak.

“Kita bisa lakukan PSM atau 3M plus pakai kelambu saat tidur dalam mencegah DBD. Kalau ada pasien positif DBD, kita akan berkunjung ke rumah dan berikan Abate serta fogging (pengasapan). Tapi fogging itu tidak boleh sering karena nyamuk bisa kebal,” katanya.

Menurutnya, Bunguran Timur merupakan wilayah yang sering terjadi penyakit DBD di Kabupaten Natuna. Namun terkadang bisa juga terjadi di wilayah lainnya.

Di samping itu, kasus penyakit DBD di Kabupaten Natuna pernah meningkat di Tahun 2018. Ada sekitar 30 pasien positif DBD yang berasal dari semua Bunguran, Pulau Tiga, dan lainnya.

“Biasanya kita cuma dua atau tiga kasus aja. Tapi tahun 2018 pernah meningkat sekitar 30 kasus dari semua Bunguran dan Pulau Tiga,” paparnya. (fat)

Baca Lainnya

SMPN 65 Batam Berkembang Signifikan, Punya Beragam Ekstrakurikuler

14 Januari 2025 - 23:33 WIB

135 Mahasiswa IAI Hidayatullah Batam PKL di Berbagai Lembaga

14 Januari 2025 - 23:27 WIB

SDIT AS-Salam Makin Maju, Program Unggulan Tahfidz

14 Januari 2025 - 23:19 WIB

MAN 2 Batam Diresmikan jadi Madrasah Negeri

14 Januari 2025 - 23:10 WIB

Cuaca Ekstrem, Bintan Tetapkan Status Bencana jadi Tanggap Darurat

14 Januari 2025 - 21:41 WIB

Trending di BERITA TERKINI