BATAM (HK) – Ratusan karyawan PT. Bintang Kepri Jaya (BKJ) kembali mendatangi PT Siemens yang berada di Batu Ampar, Kota Batam, dan menutup akses keluar masuk ke perusahaan tersebut, Kamis (27/1).
Bahkan, mereka memasang tenda di depan PT Siemens itu.
Hal itu dilakukan karena mereka kecewa dengan manajemen PT Siemens.
Sebab, kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya tak kunjung ditepati, yakni terkait permasalahan jasa sewa scafolding.
Direktur PT. Bintang Kepri Jaya (BKJ), Arnold mengatakan, pihaknya datang ke PT Siemens itu adalah ingin untuk mengambil semua scafolding miliknya yang ada di perusahaan tersebut.
“Sebelumnya, kami telah menyurati pihak kepolisian, bahwa berdasarkan dengan hasil audit material scafolding itu adalah milik kami. Maka, dalam hal ini kami minta bantuan pendampingan kepada pihak kepolisian dalam mengambil material ini, sebab dari PT Siemens belum ada juga melakukan pembayaran terhadap material,” ucap Arnold.
Disampaikan Arnold, semua yang datang ke PT Siemens tersebut bukan preman, atau atas nama suatu organisasi, namun adalah karyawan dari BKJ sendiri.
Pihaknya datang hanya ingin mengambil materialnya secara baik-baik dan dia akan mengikuti sesuai aturan dari pihak siemans, apapun prosedurnya akan diikuti.
“Berdasarkan pertemuan dari lawyer kami dengan lawyer PT Siemens tadi, masih dalam tahap tawar menawar. Kami menawarkan dari kemarin, bahwa kami minta agar PT Habsibah dan Siemens untuk melakukan pembayaran material itu sebanyak enam miliar dan mengeluarkan semua sisa material,” ungkapnya.
Lanjutnya, kalau untuk material yang sudah terpakai silahkan ambil atau pakai. Namun, sampai saat ini belum ada jawabannya, bahkan malah minta dikurangi total pembayaran dan pihaknya telah mau menguranginya, yang semula Rp6 miliar jadi Rp5,5 miliar.
Kalau tidak mau juga membayarnya, dia minta kepada manajemen PT Siemens untuk membuka akses masuk untuk mengambil material tersebut, sebab semua material yang di pakai dalam pengerjaan proyek yang ada saat ini adalah punya PT BKJ.
“Selama kami disini, aktivitas yang ada di dalam yang berkaitan dengan material kami tolong dihentikan, material itu milik kami, bukan milik mereka. Kita targetkan hari ini material itu semuanya bisa kami ambil,” pungkasnya. (dam)