BATAM (HK) — Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat bahwa 8.265 penduduknya telah menerima kartu Fuel Card 3.0, sebuah alat pengendali untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar yang disubsidi.
Gustian Riau, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, menyatakan di Batam, Kepri, pada hari Kamis bahwa dengan diperkenalkannya kartu Fuel Card 3.0, diharapkan tidak akan ada kasus penyalahgunaan atau penimbunan Solar subsidi di wilayah tersebut.
“Pengguna Fuel Card hanya dapat melakukan transaksi satu kali dalam sehari, dengan batasan pembelian,” katanya.
Menurutnya, Fuel Card 3.0 akan efektif mencegah penimbunan Solar di kota itu.
“Dengan pengaturan menggunakan kartu, tidak ada lagi penyalahgunaan yang tidak berhak menggunakan Solar. Alhamdulillah, Solar yang sekarang sampai Desember cukup,” ujar dia.
Gustian menjelaskan bahwa jika seseorang melakukan transaksi melebihi batas yang telah ditetapkan dalam satu hari, Fuel Card 3.0 akan secara otomatis diblokir.
Dia juga menyatakan bahwa beberapa daerah di Indonesia, termasuk NTT, Palembang, Riau, dan Kalimantan, telah mengunjungi Pemerintah Kota Batam untuk mempelajari penerapan Fuel Card 3.0.
“Intinya adalah apa yang kita lahirkan dari Fuel Card 3.0 ini, bukan untuk Batam saja, tapi kita punya keinginan se-Indonesia digunakan,” ujarnya.
Gustian juga mengungkapkan rencana pihaknya untuk menggunakan Fuel Card 3.0 dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang disubsidi, khususnya untuk kendaraan roda empat.
“Setelah Fuel Card untuk Solar tahun ini, kita rencana mau masuk ke Pertalite dan saat ini lagi dirumuskan sekarang. Rencana akan kerja sama dengan BRI. Ada sekitar 178 ribu kendaraan pengguna Pertalite,” ujar dia.
Sumber: Antara News
