TANJUNGPINANG (HK) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang mencatat, selama periode Januari hingga Juni 2024 sebanyak 64 kejadian bencana terjadi di kota tersebut.
“Kejadi yang sering terjadi itu, yakni angin kencang atau cuaca ekstrem dan kebakaran lahan,” sebut Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Tanjungpinang, Muhammad Yamin pada Selasa (16/7/2024).
Lanjut Yamin, dari data yang dimiliki pihaknya kejadian angin kencang sepanjang periode Januari hingga Juni 2024 itu, ada sebanyak 23 kejadian dan kebakaran lahan 16 kejadian.
Kemudian kejadian sering terjadi lainnya, banjir rob sebanyak 11 kali dan selanjutnya kejadian bencana alam yang beberapa kali terjadi, diantaranya bajir 4 kali, kekeringan 4 kali, tanah longsor 3 kali dan lainnya.
Yamin menyebutkan, hampir semuanya kecamatan di Tanjungpinang terjadi bencana alam, namun dimasing-masing kecamatan itu bencana alamnya berbeda.
“Seperti banjir Rob sering terjadi di kawasan pesisir seperti Senggarang dan Kampung Bugis. Sedangkan banjir yang terjadi karena curah hujan tinggi, banyak terjadi di Kawasan Tanjungpinang Timur,” katanya.
Sementara bencana puting beliung sering terjadinya di wilayah Pulau Penyengat, Dompak, Tanjung Siambang, dan Senggarang.
Dikatakan Yamin, terkait bencana alam tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada, yakni melakukan mitigasi menyelamatkan diri ke tempat aman, disaat bencana itu datang.
“Kami meminta masyarakat selalu waspada, namun kalau terjadi bencana hendaknya lakukan mitigasi menyelamatkan diri ke tempat aman, serta menyelamatkan dokumen-dokumen penting,” tutupnya. (per).