AGAM (HK) – Sebanyak 47 pendaki dilaporkan terdampak erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang terjadi pada Minggu (3/12/2023).
Berdasarkan data Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), baru 19 orang yang berhasil diselamatkan, sementara 28 pendaki belum bisa dievakuasi.
“Sebanyak 19 pendaki sudah berhasil turun dan diselamatkan oleh tim gabungan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Bambang Warsito, Senin (4/12/2023).
Bambang mengatakan kabar yang beredar tentang seorang pendaki meninggal dunia belum dapat diverifikasi.
Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan terhadap para pendaki yang belum berhasil turun.
“Masih simpang siur. Belum dapat dipastikan,” ucapnya.
Ia pun menuturkan hingga saat ini pihaknya bersama BPBD Kabupaten Tanah Datar terus berkoordinasi dengan lintas instansi terkait untuk memonitor perkembangan di lapangan, termasuk melakukan tindakan cepat apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik susulan.
Saat ini, kata Bambang, wisatawan dan pendaki dilarang keras untuk melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari kawah utama.
Berdasarkan data, dampak yang ditimbulkan erupsi Gunung Marapi tidak hanya sebaran hujan abu vulkanik saja tetapi juga hujan abu yang disertai batu. Adapun wilayah yang terdampak hujan abu vulkanik mencakup empat wilayah kecamatan, yakni Canduang, Sungai Pua, Ampek-Ampek, dan Malalak.
Kemudian wilayah yang dilaporkan terdampak hujan abu disertai batu terjadi di kecamatan Banuhampu, Tilatang Kamang, Baso, Tanjung Raya, Lubuk Basung, IV Koto, Matur, Tanjung Mutiara, Palembayan, dan Kamang Magek.
Sumber: Cakaplah