JAKARTA (HK) – PT Pertamina Patra Niaga telah menghentikan akses pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi 232 ribu kendaraan.
Keputusan ini diambil karena kendaraan-kendaraan tersebut diduga melakukan penyalahgunaan terhadap BBM bersubsidi.
“Hingga saat ini Pertamina telah memblokir hampir 232 ribu kendaraan se-Indonesia karena ketidakcocokan data antara di My Pertamina dengan di Korlantas Polri maupun di Samsat,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan di Padang, Sumatera Barat, Rabu (22/11/2023).
Riva menyatakan bahwa beberapa konsumen nakal telah menggunakan aplikasi MyPertamina dengan memasukkan data yang tidak sesuai untuk memperoleh BBM bersubsidi.
Untuk mengatasi hal ini, ia menegaskan bahwa pengawasan dan peningkatan layanan akan terus dilakukan, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024.
Selain itu, Riva juga menyebutkan bahwa penerapan sistem QR code bagi konsumen yang membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) akan terus ditingkatkan dan dimaksimalkan.
“Jika datanya terindikasi tidak cocok, langsung diblokir,” kata dia.
Dalam upaya memperkuat sistem pengawasan melalui QR code, Pertamina menjalin kerjasama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
Dalam kerjasama ini, apabila kendaraan tidak terdata atau tidak terdaftar di kepolisian, Pertamina tidak akan mendaftarkannya ke dalam aplikasi MyPertamina.
Langkah ini diambil sebagai bentuk koordinasi antara Pertamina dan pihak kepolisian untuk memastikan integritas dan keakuratan data pada sistem tersebut.
“Yang kami layani adalah kendaraan yang bayar pajak,” ujar Riva.
Sumber: CNN Indonesia