BATAM (HK) – Warga Kampung Belimbing RT 01, RW 04, mengeluhkan atas pelayanan air bersih dari PT Moya yang dinilai tidak profesional, di dalam melayani masyarakat atas pelanggan.
Selamaini ketersediaan dan kebutuhan air bersih, terhadap warga di Kampung Belimbing menjadi permasalahan yang sangat serius. Terutama dalam penuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Yakni untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan kakus (MCK).
Demikian diungkapkan ratusan warga kepada Anggota DPRD Provinsi Kepri, Ubaingan Sigalingging, dalam kegiatan Reses, Selasa (14/03/2023), malam, di Kampung Belimbing, Sungai Panas, Batam.
“Oh, bukan lagi keluhan pak. Ini sudah kondisi hancur sekali, sejak di pegang oleh PT Moya. Jangankan untuk mandi untuk pipis saja kami ngak ada air. Dan jangankan untuk mencuci, untuk sholat saja tidak ada air,” kata Nurhayati.
Coba bayangkan pak, ucapnya, sudah hingga berhari hari mati air. Dan kalau tidak diminta dan ditelepon. Maka, air itu tidak akan datang ke rumah kami.
“Setelah di telpon berkali-kali, barulah air diantarkan pakai mobil tengki. Kami warga mengharapkan air bersih untuk kebutuhan hidup pak. Bukannya untuk berbisnis,” ungkap Nurhayati, kecewa.
Ketua RW 04, Kampung Belimbing, Sri Suliyap S.Pd, mengungkapkan, sejak 2 tahun belakangan, untuk ketersediaan air bersih di lingkungan warga, sangat memprihatinkan, beserta menimbulkan gejolak. Sehingga warga nekat untuk mendatangi PT Moya.
“Sejak 2 tahun belakangan ini, warga saya sudah kekurangan atas pasokan air bersih. Sehingga, sudah berusaha untuk melaporkannya ke pihak terkait dan PT Moya,” kata Sri Suliyap.
Kami sudah mendatangi PT Moya itu, sebutnya, untuk menuntut pelayanan air bersih, dan yang selama ini menjadi keluhan warga.
“Tetapi faktanya, hingga kini tetap saja sama. Permasalahan air bersih tak ada jalan keluar dan selesainya,” ujar Ketua RW 04, Kampung Belimbing, yang didampingi Ketua RT 01, Salman.
“Kami juga tidak mengharapkan air itu menyala 24 jam. Cukup hidup dari jam 9 malam sampai jam 6 pagi. Itu sudah cukup bagi kami. Dan Itulah yang sangat kami harapan pak, kepada pemerintah daerah,, melalui kegiatan Reses Anggota DPRD Kepri. Begitupun untuk tersedianya Sekolah Menengah Kejuaraan Negeri di Sungai Panas ini,” ungkapnya.
Di Wilayah Kampung Belimbing, sebut Sri Suliyap, banyak remaja bersekolah di SMKN. Namun untuk bersekolah itu sangatlah jauh. Contohnya, mereka itu bersekolah di SMKN 1 Batuaji, ataupun di SMKN 5, Sagulung. Sementara itu di Kampung Belimbing dan sekitarnya tak ada SMKN.
“Kami berharap, maupun mengusulkan ada sebuah SMKN, di Wilayah Sungai Panas ini,” pungkas seorang pendidik ini.
Ariyanto, warga Kampung Belimbing mengatakan, anehnya setelah didemo warga, lalu air hidup dan lancar. Tetapi setelah lima hari kemudian, air kembali mati hingga berhari hari.
“Warga tentunya kembali sangat kesal, dan masak harus didemo dulu, baru air bisa menyala. Ini sepertinya ada suatu permainan dan masalah yang tak ada habisnya, hingga bertahun tahun,” ujar Ariyanto, dan diamini oleh Joni beserta puluhan warga lainnya.
Kami berharap, sebutnya, kedatangan untuk Reses dari Anggota DPRD Kepri ini warga berharap agar ada solusinya, sehingga permasalahan air bersih bisa diselesaikan serta dituntaskan dengan baik.
“Air kebutuhan pokok. Jangan sampai warga menderita, karena kekurangan air bersih sebagaimana kewajiban dari pemerintah untuk menyediakanya dan melayaninya, sebagaimana mestinya,” pungkasnya, diikuti setuju oleh warga Kampung Belimbing lainnya.
Anggota DPRD Kepri Dapil Kota Batam Ubaingan Sigalingging menerangkan, kegiatan Reses ini menjadi atensi bagi anggota dewan, untuk menampung seluruh aspirasi yang ada di masyarakat. Baik itu terkait permasalahan, keluhan, serta usulan, yang dapat disampaikan warga, ke anggota dewan, sebagai pihak dari perwakilan rakyat, di badan legislatif.
“Saya akan menampung semua aspirasi masyarakat, apalagi terkait permasalahan pokok yang dialami saat ini. Yakni, permasalahan air bersih ini. Tentu ini menjadi atensi bagi saya agar bisa menyelesaikannya. Termasuk dari usulan pengadaan Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) Negeri, di Wilayah Sungai Panas ini,” kata Anggota DPRD Kepri, dari Fraksi Partai Hanura.
Sebagai Anggota legislatif, ungkapnya, saya akan menyampaikan dan laporan ke Gubernur Kepri, agar segera untuk dicarikan, dan dilakukan penyelesaian terhadap masalah yang dialami warga.
Begitu juga kepada SPAM, PT Moya.
“Hasil reses ini akan kami tindaklanjuti ke pemerintah provinsi, dan dalam hal ini ke Gubernur Kepri. Karena, semua ini menjadi tanggungjawab pemerintah daerah untuk bisa menyelesaikannya. Terutama kepada pihak PT. Moya itu,” papar Uba, Politisi Partai Hanura Dapil Kota Batam ini.
Kenapa, ungkapnya, ini ada hubungan, terkait atas kinerja pemerintah provinsi Sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi masalah di masyarakat Kepri.
“Nah, sebagai anggota legislatif yang mewakili masyarakat, tentu ini menjadi perhatian, atensi dan peran saya untuk memperjuangkanya. Sehingga, semua usulan masyarakat dapat diwujudkan, dan masalah itu dapat diatasi dengan baik, maupun sebagaimana mestinya,” pungkas Ubaingan Sigalingging. (Nov).