UMKM Bisa Menyangga Ketahanan Ekonomi Keluarga
KARIMUN (HK) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun, Provinsi Kepri, menyerahkan hibah bantuan untuk penyediaan sarana dan prasarana usaha, bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), di Desa Parit 2, Kecamatan Selat Gelam, Kamis (5/1).
Bantuan Hibah tersebut berupa 1 unit mesin pemeras santan beserta 4 item parutan kelapa yang dapat digunakan untuk membantu dan mengembangkan hasil produksi lokal, yang ada di Kabupaten Karimun, khususnya di Pulau Parit.
“Mudah-mudahan dan Insya Allah, bantuan hibah ini dapat membantu dan mengembangkan hasil produksi UMKM lokal dapat memproduksi berbagai jenis makanan yang khas di Desa Parit ini sehingga ekonomi masyarakat dapat terbantu,” ujar Wakil Bupati Karimun, H Anwar Hasyim saat menyerahkan bantuan.
Diterangkan Wakil Bupati Karimun, kegiatan pemberian bantuan sarana dan prasarana mesin ini berasal dari dana hinah daerah. “Tujuannya ini untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Di tahap ini diperuntukkan para pedagang UMKM di Pulau Parit ini,” kata Anwar Hasyim dalam sambutannya.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah berupaya untuk terus menghidupkan dan mencari solusi terbaik, dari setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Maka, kurangi sikap saling menyalahkan. Kita berdoa bersama supaya ekonomi masyarakat bisa lebih baik, dibalik ini semua kita harus optimis, bangkit semangat,” ajak Anwar Hasyim.
“Pemerintah daerah selalu mengupayakan semaksimal mungkin agar masyarakat serta pelaku UMKM bisa menyangga ketahanan ekonomi keluarga,” tuturnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kementerian Agama Kabupaten Karimun,Bagian Kesra, Kesbangpol, Sekcam Selat Gelam, Kades Parit, Kades Selat Mendaun, Babinsa Desa Parit, RT RW se-pulau parit,dan jajaran OPD kabupaten Karimun.
Selanjutnya, setelah menyerahkan batuan sarana dan prasarana ke pelaku UKMK, Wakil Bupati Karimun juga mengunjungi pondok pesantren Perbatasan Mutiara Bangsa, di Desa Parit untuk mengetahui kondisi yang ada di pesantren dan lingkungan disekitar Desa Parit 2 Kecamatan Selat Gelam.
“Kita hadir untuk mengetahui kendala yang ada di pondok pesantren ini, dengan kurangnya fasilitas yang ada di pesantren serta anak santri, yang semakin berkurang untuk mendapat bantuan. Kini akan distabilitaskan lagi di tahun 2023,” ucapnya. (hhp)