TANJUNGPINANG (HK) – Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Bangga Kencana, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang dilaksanakan di Ballroom Hotel CK Tanjungpinang (Tpi), membahas agenda untuk menurunkan permasalahan stunting, di Provinsi Kepri, Kamis (02/2/2023).
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Walikota dan Bupati se-Kepulauan Riau, berupaya dalam mencari solusi serta terobosan, agar permasalahan stunting bisa diatasi, dengan sebaik mungkin dan maksimal.
Dalam pidatonya, Ansar Ahmad mengatakan bahwa, melalui Rakerda Bangga Kencana BKKBN Kepri diharapkan bisa mencegah kasus peningkatan kasus stunting pada anak melalui program kerja yang disepakati bersama.
“Terutama ialah, dari Dinas Kesehatan, BKKBN, Puskesmas, Pustu, Polindes hingga ke kader kader posyandu, di tingkat RT dan RW,” kata Ansar Ahmad, Kamis (02/02), setelah membuka Rakerda tersebut.
Ia juga mengatakan, kader posyandu menjadi garda terdepan untuk penanganan kasus stunting di Masyarakat, dan hingga saat ini kasus stunting pada anak menurun 2 persen dibandingkan tahun lalu.
“Tahun lalu kasus stunting pada anak hingga 17%. Namun di tahun ini, turun menjadi 15.4% atau berkurang 2% dari tahun lalu. Dan kita yakin, angka ini akan terus menurun,” ungkap Gubernur Ansar.
Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo mengatakan, dengan adanya Rakerda ini, penurunan angka stunting bisa dipercepat lagi. Menurutnya, kasus stunting di Kepri secara nasional sangat bagus.
“Namun kasus stunting di Indonesia, kini menjadi beban yang besar karena angka melahirkan setiaptahunnya mencapai 4.8 juta. Setiap tahun di Indonesia, yang hamil mencapai 4.8 juta orang dan yang melahirkan hanya selisih 5% saja,” ungkap Hasto Wardoyo.
Sehingga, imbuhnya, tentu kasus stanting di Indonesia menjadi beban yang besar,” ujarnya.
Namun demikian, Kepala BKKBN RI sangat mengapresiasi kinerja BKKBN Kepri, karena telah bekerja keras menekan angka stunting, sehingga mendekati angka standar tingkat nasional.
“Saya berterimakasih sekali lagi, kepada pencapaian BKKBN Provinsi Kepri. Karena, dengan kinerjanya sudah berhasil menekan angka stanting, hingga 15.4%. Dan ini mendekati target tingkat nasional, yaitu 14%.” ucap Kepala BKKBN RI.
Karena itu iapun meminta, BKKBN Kepri beserta instansi terkait, agar terus bekerja lebih keras dalam menekan angka stunting, sehingga bisa mencapai 0 (zero) sunting. (Cw07)