Menu

Mode Gelap
Kejari Tanjungpinang Limpahkan Berkas 2 Tersangka Korupsi Pelabuhan Tanjung Moco Karumkital Dr. Midiyato Suratani Sampikan Exit Briefing IAI Hidayatullah Batam Gelar Ikhtibar Tahfidz untuk Kokohkan Iman Mahasiswa SD Islam Plus Mukhtarul Arifin Sekolah Modern yang Integrasikan Pendidikan Islami dan Karakter Unggul Ruang Belajar Terbatas, SDN 014 Sagulung Terapkan Sistem Belajar Tiga Shift SMAN 18 Batam Sekolah Penggerak dengan Ragam Ekstrakurikuler Unggulan

BERITA TERKINI

SMPN 9 Tpi Dipilih Kemendikbudristek 

badge-check


					Siswa siswi SMPN 9 Tanjungpinang yang dipilih oleh Kemendikbudristek menjadi sekolah penggerak. Perbesar

Siswa siswi SMPN 9 Tanjungpinang yang dipilih oleh Kemendikbudristek menjadi sekolah penggerak.

Jadi Pilot Project Program Sekolah Penggerak

TANJUNGPINANG (HK) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 09 Tanjungpinang, yang berada di Pulau Penyengat, menjadi satu satunya sekolah negeri terpilih, sebagai program sekolah penggerak (PSP). Sehingga SMPN 9 Tpi itu menjadi Pilot Project Program Sekolah Penggerak.

Hal itu setelah Kepala Sekolahnya, Said Mukhlis, dinyatakan lulus dalam seleksi secara nasional oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI).

Sekolah penggerak itu, merupakan program merdeka belajar yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi, numerasi, maupun karakter, didukung dengan kepala sekolah dan guru yang unggul.

Dibalik terpilihnya, SMPN 9 Tanjungpinang, tidak lepas dari visi dan manajemen kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya.

Kepala Sekolah SMPN 9 Tanjungpinang, Said Mukhlis mengaku, sangat bersyukur dan bangga atas dipilihnya SMPN 9, sebagai sekolah penggerak di kota Tanjungpinang. Bahkan dirinya tidak pernah menyangka, bisa lolos dalam proses seleksi yang begitu ketat.

“Dari 30 orang kepala sekolah negeri dan swasta di Tanjungpinang yang mengikuti seleksi secara nasional, SMPN 9 satu-satunya sekolah negeri yang dinyatakan lolos dan ditunjuk untuk menjadi pilot project, dalam program sekolah penggerak di kota Tanjungpinang,” kata
Said Mukhlis, kemaren.

Alhamdulillah, ungkapnya, kami satu satunya sekolah negeri yang lolos sebagai sekolah penggerak, walaupun sekolah kami berada di pulau. “Paling tidak, kita mewakili sekolah negeri lainnya. Ada rasa kebanggaan tersendiri bagi saya dan seluruh rekan-rekan guru,” ungkap Kepsek SMPN 09 Tpi ini.

Said mengatakan, meski penerapan sekolah penggerak baru dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024. Namun, sebelumnya pihaknya sudah menerapkan kurikulum merdeka di sekolahnya, salah satunya penggunaan chromebook dalam pelaksanaan ujian, e-raport, hingga assesmen diagnostik.

Meskipun di sekolah SMPN 09 Tpi ini sulit untuk mendapatkan signal, namun fokus utamanya adalah digitalisasi. Karena itu, Said memberi alat pendukung pembelajaran berupa moderm orbit untuk para guru, yang bisa di bawa ke kelas dan lingkungan sekolah.

“Belajar itu tidak mesti di kelas saja, akan tetapi bisa dilakukan dialam terbuka seperti di bawah pohon dan lainnya. Kami memanfaatkan fasilitas yang ada, didalam proses belajar mengajar. Jadi, anak-anak tak bosan,” tuturnya.

Kedepan, papar Said, pihaknya akan mulai menerapkan sistim pembelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila (P5). Yangmana, imbuhnya, P5 ini nanti mengarahkan siswa terjun langsung berkarakter, bagaimana mandiri, dan kewirausahaan melalui aktivitas sehari hari. “Sehingga, mereka punya rasa tanggungjawab yang kita kemas dalam sebuah projek,” ujarnya.

“Setahun itu ada 3 kali. Hasilnya bisa dalam bentuk produk, video, dan laporan. Sekarang ini, kita angkat kearifan lokal Penyengat sebagai destinasi wisata, dari religi, budaya, dan kuliner. Dalam proyek itu kita tanamkan kearifan lokalnya. Sehingga mereka juga ikut melakukannya,” katanya.

Dengan ditunjuk sebagai sekolah penggerak, Said mengaku lebih bersemangat dan termotivasi untuk terus melakukan inovasi-inovasi di sekolah, meskipun itu ada yang memandang sebelah mata dengan kondisi sekolah tersebut.

“Mudah-mudahan kedepan kami semakin lebih baik, lebih semangat, dan termotivasi. Apalagi dibantu oleh kawan-kawan yang luar biasa,” ungkapnya.

Di SMPN 9 ini, kata Said, tidak hanya punya kepala sekolah yang sudah diakui kemampuannya secara nasional, tetapi juga memiliki seorang guru penggerak. “Salahsatunya, Mujur Adilan Sirait, seorang guru yang mengajar matematika di SMPN 9,” ungkapnya.

Mujur Adilan mengatakan, peranan dirinya sebagai seorang guru penggerak untuk sekolah penggerak ini, diharapkan bisa menjadi sebagai pemimpin dalam pembelajaran.

Dalam hal ini, ia menerapkan apa yang sudah ia dapatkan dari guru penggerak yaitu dimana sebagai guru penggerak memiliki peranan menuntun murid, untuk bisa memiliki pembelajaran yang menyenangkan, nyaman, dan mengarahkan mereka, sesuai dengan kodrat alam dan di zaman mereka.

Disamping itu, ujar Mujur Adilan, juga mengarahkan siswa-siswi dan menuntun mereka untuk menggali potensi maupun bakat dan minat yang dimiliki peserta didik tanpa harus menuntut, tapi menuntun mereka untuk bisa menemukan jati diri mereka dan belajar sesuai dengan gaya belajar yang mereka miliki.

“Dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang diharapkan peserta didik. Oleh karena itu, kami mencoba untuk menggerakkan rekan-rekan sejawat, untuk melaksanakan yang namanya tes diagnostik itu tadi. Yaitu untuk menemukan gaya belajar peserta didik untuk diterapkan di dalam kelas pada semua mata pelajaran,” paparnya.

Tentunya, ungkapnya, dengan tujuan agar menemukan gaya belajar anak dalam hal mendapatkan apa yang diharapkan bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh bapak ibu guru

“Untuk tes diagnostik ini, sudah kita laksanakan dan sudah kita terapkan dalam kegiatan pembelajaran,” paparnya.

Kemudian, lanjut Mujur, sebagai guru penggerak ia mencoba untuk memiliki nilai seorang guru penggerak di mana ia harus berpihak kepada murid, mandiri, kreatif, inovatif, dan memiliki peranan yang baik.

Sehingga, dirinya tidak hanya menjadi pemimpin pembelajaran, tetapi juga coach bagi guru lain untuk membimbing rekan-rekan guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah saat ini, dan juga menuntun peserta didik supaya memiliki pembelajaran profil Pancasila.

“Saya berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan-rekan guru, anak murid, dan wali murid utntuk merancang visi dari sekolah penggerak yang berpihak kepada siswa melalui prakarsa bagja yang kita buat,” ucapnya.

Menurutnya, di dalam sekolah penggerak seorang peranan guru penggerak sebetulnya sangat dibutuhkan sekali dalam rangka meningkatkan kemajuan, membuat sekolah lebih berkembang, dan juga memiliki siswa yang sesuai dengan profile belajar Pancasila.

“Jadi, kita seimbangkan antara kodrat alam ataupun budaya mereka dengan zamannya. Mudah-mudahan dengan SMPN 9 menjadi sekolah penggerak, bapak ibu guru lain bisa bergerak untuk mengikuti program guru penggerak,” katanya. (eza)

Baca Lainnya

Kejari Tanjungpinang Limpahkan Berkas 2 Tersangka Korupsi Pelabuhan Tanjung Moco

9 Januari 2025 - 12:47 WIB

Tim JPU bidang Pidsus Kejari Tanjungpinang saat melimpahkan berkas berikut kedua tersangka dugaan kasus korupsi pembangunan fasilitas Pelabuhan Tanjung Moco Tahap V Tahun Anggaran 2015 ke Pengadilan Tipikor pada PN Tanjungpinang, Kamis (09/01/2025)

Karumkital Dr. Midiyato Suratani Sampikan Exit Briefing

9 Januari 2025 - 08:09 WIB

Karumkital Dr. Midiyato Suratani Kolonel Laut (K) dr. Mohamad Sulaiman Abidin, Sp.M., melaksanakan exit briefing, Rabu (8/1).

IAI Hidayatullah Batam Gelar Ikhtibar Tahfidz untuk Kokohkan Iman Mahasiswa

8 Januari 2025 - 21:50 WIB

SD Islam Plus Mukhtarul Arifin Sekolah Modern yang Integrasikan Pendidikan Islami dan Karakter Unggul

8 Januari 2025 - 21:39 WIB

Ruang Belajar Terbatas, SDN 014 Sagulung Terapkan Sistem Belajar Tiga Shift

8 Januari 2025 - 21:33 WIB

Trending di BATAM