JAKARTA (HK) – Menteri BUMN, Erick Thohir menanggapi serangan dan kritik terhadap dirinya yang dilontarkan warganet di media sosial.
Ia menganggap hal tersebut menjadi bagian dari demokrasi.
Namun, Erick mengingatkan jika kritik harus disampaikan dengan fakta dan data, bukan sekadar ‘sumber yang bisa dipertanggungjawabkan’.
Di media sosial muncul sejumlah konten dengan narasi negatif terhadap BUMN. Erick juga sempat dituding memanfaatkan pegawai BUMN untuk menjadi buzzer.
“Itu bagian dari demokrasi. Yang tidak boleh democrazy. Artinya apa? Tidak berdasarkan fakta dan data. Tidak berdasarkan hanya sumber-sumber yang hanya bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya pada Senin (14/8/2023).
Erick juga menanggapi foto dirinya yang disebut terpampang di banyak tempat.
Erick menilai wajar jika fotonya terpampang pada acara yang kaitannya dengan BUMN.
“Ketika kita mendorong yang namanya AKHLAK, saya mendorong tidak hanya saya, tetapi figur direksi pun bicara AKHLAK. Ketika kita berkampanye internal, saya sebagai menterinya saya rasa hal yang wajar ketika mukanya ada. Kecuali tiba-tiba kita bicara AKHLAK di tempat private sector mukanya saya, itu kan hal-hal yang konteksnya ini,” katanya.
Ia menjelaskan BUMN harus bisa value creation, yaitu kegiatan usaha yang seimbang dan memberikan solusi.
BUMN juga harus berperan sebagai agen pembangunan atau terdepan dalam mengembangkan sesuatu.
Menurut Erick, keterlibatannya dalam mempromosikan isu-isu yang berkaitan dengan BUMN adalah wajar, apalagi ia merupakan bagian dari BUMN.
Misalnya, saat PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan akan merombak kursi tegak kereta, Erick membantu mempromosikan.
Dengan catatan promosi itu tidak memuat kampanye partai politik.
“Lalu dia mempromosikan, gitu. Dan saya membantu promosi itu ketika seorang anak kecil naik kereta ya saya seneng aja. Toh ini bagian dari saya, saya promosikan balik. Seperti misalnya saya juga mempromosikan misalnya program kerjasama dengan pekerja migran BNI. Saya juga taruh di Instagram saya di TikTok saya. Nah selama konteksnya itu tidak tadi, melakukan kampanye partai” bebernya.
Sumber: Detikcom