BATAM (HK) – Ni ai wo wo ai ni, Mi xue bing cheng tianmi mi, begitulah sepenggal lirik lagu dari brand es krim Mixue.
Sudah diketahui secara luas bahwa salah satu kekuatan Mixue adalah harga es krim dan minuman yang relatif murah. Sebagian besar konsumen mengaku memilih Mixue karena sangat cocok harganya yang murah dan rasanya yang enak sehingga tak banyak pula yang bersedia untuk mengantri lama.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Mixue mampu menjaga biaya produksi relatif rendah karena mereka membuat rantai pasokan sendiri. Mixu juga menangani proses produksinya sendiri, mulai dari bahan mentah hingga penyimpanan dan diakhiri dengan logistik. Metode ini pada gilirannya memotong perantara eksternal dan terbukti efektif dalam menjaga biaya logistik tetap rendah.
Selain itu, Mixue memiliki kemampuan untuk membuat situs pelatihan guna meningkatkan sistem manajemen dan operasionalnya. Antara lain, memberikan dukungan yang efektif dalam pemilihan toko, renovasi toko, pelatihan staf, manajemen toko, perangkat lunak toko, dan pemeliharaan perangkat keras. Sistem yang mereka buat jelas menarik lebih banyak peminat franchise.
Mixue juga tidak membutuhkan banyak uang untuk beriklan. Selain itu, dengan popularitas brand saat ini di jejaring sosial, banyak orang yang penasaran dan otomatis mencari Mixue, meski tidak beriklan sama sekali.
Namun terkait bertambahnya jumlah gerai Mixue, hal tersebut disebabkan karena kebijakan Mixue Indonesia tidak memiliki angka pasti untuk radius atau jarak gerai dalam satu area yang sama. Ini karena kondisi lokasi, gambaran target pasar lokasi, ukuran pasar, jumlah permintaan dan minat pada Mixue menentukan di mana toko dibuka.
Jadi jangan heran jika ada beberapa outlet yang saling berdekatan dalam satu kawasan. Namun, sebelum memulai kerjasama franchise, calon mitra harus terlebih dahulu melakukan konfirmasi survey toko dengan Mixue Indonesia. Ini karena Mixue Indonesia tidak dapat menyetujui semua tempat yang direkomendasikan oleh mitra.