BATAM (HK) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kepri pada 2021 menargetkan mampu memperoleh 56.493 orang peserta KB baru, namun yang tercapai hanya 25.184 atau 44.58 persen dengan jumlah peserta aktif 303.221 orang.
Humas BKKBN Perwakilan Provinsi Kepri, Neneng mengatakan, BKKBN Keprisudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat KB bagi penduduk yang belum menggunakan kontrasepsi, seperti Pelayanan KB gratis.
“Pelayanan Kb Gratis secara Mobile melalui bakti sosial di 12 Kecamatan, Lalu Pelayanan KB di seluruh fasilitas kesehatan dengan alat dan obat kontrasepsi yang didistribusikan oleh BKKBN melalui OPD KB Kota Batam. Serta Penyuluhan Program Kesro dan KB dalam upaya mengatur jarak kelahiran dalam keluarga,” ucap Neneng, Selasa. (4/1).
Dikatakan Neneng, BKKBN Kepri sejak awal tahun sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat KB bagi penduduk yang belum menggunakan kontrasepsi. Faktor penyebab atau mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Kota Batam dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu Kelahiran dan Migrasi.
Menurutnya, tenaga penyuluh KB di Kota Batam hanya ada 1 orang Penyuluh KB. Namun baru baru ini telah ada 2 orang penambahan penyuluh. “Ada penambahan 2 orang Penyuluh KB kota Batam, tenaga PPPK yang lulus seleksi 2021, efektif bekerja 2022, serta Petugas Lapangan di Batam ada 76 orang (PNS dan Honorer Pemko) di Wilayah kerja kota Batam di 12 Kecamatan dan 64 Kelurahan,” ujarnya.
Berdasarkan data BKKBN, cuma satu dari tujuh jenis kontrasepsi yang ditargetkan pada 2021 yang tercapai. Program KB yang tercapai dan melebihi target adalah MOW (steril wanita) dari target 1.020 peserta tercapai 1.235 orang atau 121,08 persen.
Program KB yang tidak tercapai adalah Implant (susuk) dari target 4.748 peserta baru hanya tercapai 1.643 peserta atau 34,32 persen.
Sedangkan IUD (kontrasepsi dalam rahim/spiral) dari target 3.009 peserta hanya tercapai 1.435 orang atau 47,69 persen. Kondom dari target 6.067 peserta baru hanya tercapai 1.781 peserta atau 29,36 persen.
Selanjutnya MOP (steril pria) dari target 12 orang hanya tercapai 8 peserta atau 66.67 persen. Pil dari target 23.304 peserta hanya tercapai 5.428 peserta atau 23,29 persen.
Lalu Selanjutnya suntik target 18.294 peserta tercapai 13.654 peserta atau 74,68 persen. “Tentu untuk tahun 2022 ini kami berharap semua target tercapai, sehingga program pemerintah sukses dilaksanakan,” imbuhnya. (cw01)