Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA TERKINI

Persoalan Air Bersih Ibu Kota Natuna Tak Bisa Diatasi

badge-check


					Persoalan Air Bersih Ibu Kota Natuna Tak Bisa Diatasi Perbesar

NATUNA (HK) — Bupati Natuna, Wan Siswandi menegaskan, perosalan air bersih di Ibu Kota Kabupaten Natuna untuk sementara tidak bisa diatasi.

Penegasan ini disampaikan Bupati Siswandi saat meresmikan Pasar Rakyat Ranai, Kamis (3/8/2023) kemarin.

Ia menyebutkan, persoalan air bersih di Ranai bersifat akut dan mendasar. Yang mana masalah tersebut sudah lama terjadi dan berlarut serta kapasitas infrastruktur dasarnya yang tidak memadai.

Menurutnya, infrastruktur dan sarana air bersih di Ranai atau Kecamatan Bunguran Timur sudah tua dan kapasitasnya dulu dipersiapkan untuk tingkat kecamatan.

Sementara setelah puluhan tahun fasilitas air bersih itu berjalan, pertumbuhan penduduk sudah mengalami peningkatan dua kali lipat lebih jika dibandingkan dengan jumlah populasi pengguna air bersih saat awal-awal dibangun.

“Oleh karena persoalannya seperti ini, maka itu tidak bisa diatasi oleh PDAM, siapapun yang jadi direkturnya,” tegas Bupati Siswandi.

Ia menegaskan kembali, persoalan air bersih di wilayah Ibu Kota Kabupaten Natuna bukan hanya terletak pada sektor infrastruktur dan sarana, tapi persoalan yang lebih parah juga terjadi pada debit air yang bersifat fluktuatif.

Bupati Siswandi menyebut, keberadaan debit air di Natuna setiap tahun mengalami kondisi turun naik. Saat musim hujan, persediaan air melimpah. Namun, pada saat musim kemarau ketersediaan air pun menjadi minus.

“Sementara bak penampungan air yang ada juga jumlahnya minim dan kapasitasnya kecil. Sehingga bak-bak penampung air itu tidak mampu mengimbangi tingkat fluktuasi debit air,” paparnya.

Namun demikian, ia mengaku sudah ada langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.

Salah satunya pemerintah sudah membangun Embung Sebayar dengan kapasitas yang besar untuk memenuhi keperluan air besih di Ibu Kota Kabupaten Natuna dan sekitarnya.

“Tapi ini juga belum bisa dioperasikan, maka untuk sementara persoalan air bersih ini memang tidak bisa diatasi. Mudah-mudahan nanti setelah embung itu beroperasi distribusi air bersih kita bisa lancar dan semua bisa terpenuhi, termasuk kebutuhan air bersih di pasar ini,” tutupnya. (fat)

Baca Lainnya

DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan

11 Desember 2024 - 14:28 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

LSM Getuk Bakal Laporkan Dugaan Korupsi Diskominfo Kepri ke Polda

11 Desember 2024 - 13:25 WIB

Penataan Lanjutan Pulau Penyengat jadi Prioritas Utama APBN Kepri 2025

3 Desember 2024 - 09:06 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Trending di BERITA TERKINI