BATAM (HK) ─ Pemerintah Kota Batam berhasil memecahkan dua Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk kategori Edukasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah di Pulau Terbanyak, dan kategori Replika Dapur Arang Luti Gendang Terbanyak, Jumat (25/8/2023).
Dalam aksi pemecahan Rekor MURI, kegiatan itu dihadiri oleh Sekda, Jefridin, beserta Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, di Kampung Tua Dapur 12, Sagulung, Kota Batam.
Pemecahan rekor terlaksana setelah sebanyak tujuh kabupaten dan kota di Kepulauan Riau yakni, Kabupaten Karimun, Kabupaten Anambas, Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, Kota Batam, dan Kabupaten Natuna mengikuti kegiatan sosialisasi edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, mengajak masyarakat Indonesia untuk turut mengikuti kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah untuk mengenali, merawat, dan menjaga.
Suryono juga menjelaskan, mencintai rupiah bisa juga kita tunjukkan dengan cara menjaga dan merawat uang rupiah. Uang rusak atau tidak layak pakai akan susah dikenali keasliannya.
“Jangan pernah merusak uang rupiah dengan sengaja seperti mencoret, membasahi, meremas, atau bahkan dengan sengaja merobek uang,” papar Suryono.
Ratusan warga ikut meramaikan pemecahan rekor Muri. Pada puncak acara Replika Dapur Arang Luti Gendang Terbanyak, mereka pun dapat mencicipi 6.666 luti gendang secara gratis.
Usai pemberian penghargaan, para ibu-ibu dan siswa-siswi saling berebut dan tidak mau ketinggalan untuk mendapatkan luti gendang.
Luti gendang merupakan kuliner khas Provinsi Kepri yang sudah dikenal masyarakat dan sudah tak asing lagi di telinga maupun lidah masyarakat Kepri dan dapat diperkenalkan ke khalayak yang lebih luas. Begitu juga Dapur Arang punya sejarah yang membanggakan bagi kota Batam.
Adapun peresmian Kampung CBP di Kampung Tua Dapur12 Sagulung akan menjadi kampung edukasi untuk meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat terhadap Rupiah.
“Nantinya ini akan diwujudkan dalam bentuk perpustakaan dan akan menjadi titik pertukaran uang lusuh,” Kata Sekda Jefridin.
Peresmian kampung CBP ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sekda, Jefridin dan Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau, Suryono. (CW03)