TANJUNGPINANG (HK) – Sempat menjadi trending topic, rencana Pelindo menaikkan tarif pas pelabuhan mendapat berbagai kecaman dari berbagai kalangan. Namun, untuk meredam kisruh yang semakin berkembang, Pelindo pun menerima dan menampung aspirasi warga Tanjungpinang di pelabuhan Sri Bintan pura (SBP), Kamis (20/7/2023).
Warga yang hadir menumpahkan berbagai keluhannya kepada pihak Pelindo yang diwakili 2 orang.
Menurut warga, kenaikan pas pelabuhan tersebut memberatkan dan dalam waktu yang tidak tepat. Jika pun Pelindo ingin menaikkan tarif, jangan dibebankan kepada masyarakat. “Berbisnislah Pelindo dengan pengusaha, bukan dengan masyarakat,” sebut salah seorang warga yang turut serta dalam penyampaian aspirasi itu.
Pelindo sendiri turut mencurahkan apa yang menyebabkan mereka menaikkan tarif pelabuhan tersebut. Tarif lama yang masih berlaku sudah 5 tahun tidak mengalami perubahan. Hal ini diakibatkan oleh pandemi yang sempat mengguncang dunia termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Pelindo berencana menaikkan tarif yang secara peraturan bisa dilakukan untuk biaya perawatan pelabuhan.
Hasil konfirmasi secara terpisah dengan pihak Pelindo biaya perawatan seperti poton bukanlah sedikit. Pihak Pelindo juga harus membiayai 64 orang pekerja setiap bulannya. Pihaknya juga sudah membangun dinding kaca untuk kenyamanan warga dari hujan. Dan saat ini kondisi daerah parkir menjadi sasaran perbaikan.
Tetapi, mereka tetap menampung aspirasi yang disampaikan warga untuk diteruskan kepada top pimpinan.
Pihaknya juga menegaskan, terkait pelabuhan Dompak yang turut dikritik warga akibat fungsi yang tidak maksimal, itu tidak menjadi wewenang atau di luar otoritasnya.
Terkait sosialisasi, menurut Pelindo mereka sudah melakukan hal itu lewat spanduk dan RRI. (CW07)