Pelantikan Bakomubin disertai Pelatihan Mubaligh.
TANJUNGPINANG (HK) – Badan Komunikasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Provinsi Kepri menggelar Pelantikan Pengurus Daerah BAKOMUBIN Pembinaan dan Pelatihan Mubaligh/Mubalighah Kota Tanjungpinang dan Bintan di Hotel Bintan Plaza Tanjungpinang, Rabu (24/5).
Pada kegiatan tersebut, BAKOMUBIN Kepri mengambil tema Membina Keragaman, Memupuk Kesatuan, Menuju Indonesia Emas. Yang dihadiri langsung Dr Ali Mochtar Ngabalin selaku Ketua Umum BAKOMUBIN dan juga Tenaga Ahli Staf Kepresidenan Republik Indonesia.
Pelantikan Pengurus Daerah BAKOMUBIN Kota Tanjungpinang ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 11/PW/BAKOMUBIN/KPPS/VII/2022 tentang kepengurusan daerah BAKOMUBIN Kota Tanjungpinang.
Selaku Ketua Umum BAKOMUBIN Kota Tanjungpinang yaitu Ust Riswandi, dengan Sekretaris Umum M Alfatoni, lalu Wakil Sekretaris Muazim, dan Bendahara Umum Agus Sugandi, serta beberapa Komisi Komisi BAKOMUBIN PD Kota Tanjungpinang periode 2023-2028.
Ketua Umum BAKOMUBIN, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan organisasi ini bisa kuat ada dua hal yang pertama program yang kontinyu seperti pembinaannya baik basic education untuk mubaligh, serta dilanjutkan dengan implementasi terhadap seluruh nilainya.
“Makanya kenapa penekanannya masjid, mimbar itu tidak boleh dijadikan sebagai tempat untuk memprovokasi orang tidak ada ajaran agama Islam seperti itu. Karena itu kita didik mereka dan BAKOMUBIN itu bukan ke timur bukan ke barat kecuali kepada Allah SWT”, jelas Ali Mochtar.
“Kita orang Melayu bukan bangsa darimana tetapi orang Melayu memiliki tutur katanya terukur”, tukasnya lagi.
Sementara itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan ini sangat bagus, niat dan tujuannya mulia. Artinya selain meningkatkan kualitas Mubaligh supaya bisa menjadi penyemangat bagi masyarakat mereka juga lebih mendorong ke hal-hal universal bagaimana menjaga negeri ini dengan moderasi yang baik.
“Saya kira yang namanya Mubaligh itu tidak boleh puas dengan ilmu yang kita miliki, maka pembinaan seperti ini harus selalu dilakukan untuk menambah wawasan, referensi ilmu mereka (mubaligh) yang menyampaikan ilmu itukan mereka harus berilmu yang cukup untuk menyelesaikan kepada orang lain”, jelas Ansar panjang lebar. (CW07)