NATUNA (HK) – Bupati Natuna, Wan Siswandi, bersama sejumlah kepala OPD melakukan inspeksi mendadak (sidak), di pasar tradisional Ranai, Selasa (13/9) pagi, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 08.45 WIB.
Sidak ini dilakukan untuk memantau pergerakan harga bahan pokok di Natuna pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), minggu lalu.
Pantauan media ini di lapangan, tampak Bupati bersama rombongan meninjau harga beberapa komoditi. Seperti bahan sembako, sayur-mayur, ikan, hingga daging sapi.
Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan, kenaikkan harga BBM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga barang kebutuhan pokok.
“Sudah kita lakukan pemantauan, harga tidak berpengaruh karena kenaikan BBM. Secara umum semua masih normal,” ujar Siswandi.
Siswandi mengatakan, pemerintah pusat memberi kewenangan kepada Pemda untuk memangkas Dana Alokasi Umum (DAU), sebesar 2 persen untuk berikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), ke masyarakat.
“Jadi, ada sekitar Rp2 miliar. Apabila dampak kenaikkan harga BBM ini meluas, kita bisa membantu masyarakat dengan memberikan bantuan transportasi, BLT atau subsidi lainnya,” papar Bupati Natuna.
Terkait bantuan tersebut, Pemerintah akan lebih selektif menyalurkan BLT untuk masyarakat yang terkena dampak kenaikkan harga BBM, sehingga tepat sasaran serta tidak ada penerima ganda.
“Yang paling utama dan paling penting saat ini adalah, agar memenuhi kebutuhan mendasar, dengan ketersediaan bahan pokok yang masih terjangkau harganya.
DiketahuisSecara umum harga kebutuhan pokok di Natuna masih normal, hanya saja beberapa komoditi mengalami kenaikkan. Seperti cabe merah naik dari Rp95 ribu menjadi Rp 120 ribu, cabe rawit naik dari Rp100 ribu, naik menjadi Rp140 ribu, harga daging naik dari Rp 140 ribu menjadi Rp 150 ribu. (fat).