Hampir 20 Polisi Turut Terseret Kasus.
JAKARTA (HK) – Proses hukum yang berjalan membuat narasi penyebab kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tidak sama seperti saat Polri mengumumkan pertama kali.
Sebelumnya, Polri menyebut Irjen Ferdy Sambo tidak terlibat lantaran tidak berada di lokasi kejadian. Kala itu, Polri menyebut kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E.
Namun, semua itu adalah skenario buatan Ferdy Sambo yang tidak sesuai dengan fakta saat pembunuhan terjadi. Skenario itu sempat diumumkan sejumlah pejabat kepolisian yang kini turut diproses hukum. Berikut sejumlah kejanggalan kasus Ferdy Sambo yang terbantahkan.
– Pelecehan Seksual
Ferdy Sambo membuat skenario bahwa Brigadir J sempat melakukan pelecehan seksual terhadap istrinya, yakni Putri Candrawathi di rumah dinasnya. Setelah itu, menurut skenario buatan Sambo, Putri berteriak hingga Bharada E menuju sumber suara. Saat bertanya kepada Brigadir J, Bharada E justru langsung ditembak.
Skenario itu terbantahkan usai Polri menghentikan dugaan kasus pelecehan seksual terhadap Putri dengan Brigadir J selaku terlapor. Selain itu, Polri juga menghentikan laporan percobaan pembunuhan terhadap Bharada E dengan Brigadir J sebagai terlapor.
“Kedua perkara ini kita hentikan penyelidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana,” ujar Direktur Pidana Umum Mabes Polri Brigjen Andi Rian di Mabes Polri, Jumat (12/8).
– Sambo Tes Swab saat Kejadian
Awalnya Polri menyebut Ferdy Sambo tak berada di rumah dinasnya atau lokasi kematian Brigadir J karena sedang menjalani tes swab. Akan tetapi, narasi itu hanya kebohongan semata. Ferdy Sambo justru berada di rumah dinasnya dan memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J hingga tewas.