JAKARTA (HK) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendapat arahan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membantu mengantisipasi ancaman siklus El Nino. Siklus ini dikhawatirkan akan mengancam ketahanan pangan nasional. Pasalnya, El Nino telah membuat beberapa daerah kekeringan dan gagal panen.
“Dua minggu lalu ada ratas (rapat terbatas) dengan Pak Presiden khusus mengenai masalah dampak El Nino, khususnya terhadap ketahanan pangan dan saya mendapat arahan dari Pak Presiden langsung,” kata Tito, dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal yang disiarkan secara langsung lewat Kanal Youtube Kementerian Keuangan RI, Senin (31/7/2023).
Tito mengatakan, arahan tersebut ialah agar persoalan El Nino ini dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) tentang inflasi daerah. Oleh karena itu, topik tersebut menjadi salah satu hal yang dibahasnya dalam momentum kali ini.
Siklus El Nino menjadi salah satu peristiwa yang tak bisa diabaikan. Dampaknya sudah terlihat di sejumlah daerah di Indonesia, mulai dari Puncak hingga Papua Tengah. Bahkan atas peristiwa ini, tercatat 6 orang warga meninggal dunia.
“Sudah terjadi di Kabupaten Puncak. Terjadi kekeringan, gagal panen dan 6 warga meninggal di sana,” ujarnya.
Tito mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Ditemukan dalam kejadian tersebut, ada permasalahan suplai pangan. Kekeringan yang terjadi menyebabkan gagal panen sehingga kebutuhan pangan pun tak dapat terpenuhi.
Oleh karena itu, lewat rakor yang akan dilaksanakan bersama dengan para pimpinan daerah menyangkut pengendalian inflasi, diharapkan daerah bisa lebih paham bagaimana daerahnya dan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman tersebut.
Sebagai tambahan informasi, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mewanti-wanti para menterinya untuk bersiap mengantisipasi dampak El Nino. Sejauh ini, pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur yang mendukung pasokan air bagi masyarakat. Sudah ada 5.000 embung dan 38 bendungan yang selesai dibangun untuk menjaga pasokan air.
“Antisipasi juga musim kemarau panjang, akibat El Nino. Meskipun riil kita sudah bangun ribuan lebih, dari 5.000 embung, bendungan juga sudah selesai 38 akan selesai lagi menjadi 61 tahun depan,” ungkap Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).
Jokowi meminta agar pasokan air dikelola dengan baik di embung dan bendungan yang sudah dibangun. Menurut, kemarau panjang dapat berpotensi memicu kekeringan.
“Tapi tetap ini harus urusan pasokan air di embung dan bendungan yang dibangun betul-betul harus dikelola dengan baik,” kata Jokowi.
Kemarau panjang juga berpotensi menimbulkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Jokowi juga meminta jajarannya mewaspadai potensi tersebut.
Sumber: Detikcom