JAKARTA (HK) ─ Menteri BUMN Erick Thohir dinilai pengamat politik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi sebagai sosok calon wakil presiden (cawapres) potensial.
Hal ini ditopang pengalaman kepemimpinan dan kerja nyata yang dimiliki oleh pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dalam skala nasional serta internasional.
Ade mengatakan pengalaman kepemimpinan dan kerja nyata yang dimiliki oleh Erick Thohir itu dinilai mampu membuat para calon presiden (capres) untuk berlomba-lomba untuk meminang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Sosok Erick Thohir ini punya reputasi dan pengalaman yang menjanjikan dan itu menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan oleh kandidat capres,” kata Ade dalam keterangannya Kamis (17/8/2023).
Di samping itu, Erick Thohir juga mempunyai elektabilitas yang sangat menjanjikan sebagai cawapres.
Beberapa hasil survei menunjukkan nama Erick Thohir kerap merajai bursa cawapres dengan perolehan angka yang tinggi.
Salah satunya dari Lembaga Survey & Poling Indonesia (SPIN) periode Juli 2023 terlihat elektabilitas Erick Thohir berada di posisi pertama.
Ia berhasil mendapatkan torehan angka sebesar 21,3 persen mengalahkan kandidat lainnya seperti Khofifah, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.
Maka tak heran dengan modal tersebut, Erick Thohir menjadi cawapres rebutan di pilpres.
Terlebih lagi, baru-baru ini Ketum PSSI ini dibicarakan oleh berbagai pihak untuk maju menjadi cawapres dari capres Prabowo Subianto di kontestasi demokrasi mendatang.
Hal itu didukung semenjak Partai Amanat Nasional (PAN) memasuki Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan tersebut.
Sebagaimana diketahui, partai berlambang matahari tersebut sudah lama mendukung Erick Thohir untuk maju menjadi cawapres.
Menanggapi hal tersebut, dalam kesempatan berbeda eks Presiden Inter Milan ini menyampaikan akan maju jika telah mendapatkan ‘izin dari orang tua’.
Menurutnya Pilpres 2024 mendatang diisi oleh para capres berkompeten untuk melanjutkan visi dan misi pemerintahan saat ini.
“Ketiga bakal capres juga memiliki visi dan misi untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Siapapun pemimpinnya tidak perlu saling menyalahkan. Justru, jika kebijakan itu bagus, maka jangan diubah dan harus dilanjutkan,” ungkap Erick.
Sumber: Media Indonesia