BATAM (HK) – Singapura masih menjadi tujuan ekspor Batam terbesar sepanjang tiga bulan pertama 2023. Namun dalam daftar 10 negara, ada dua negara tujuan ekspor yang tercatat mengalami lonjakan signifikan.
Dua negara itu yakni India dan Polandia. Menurut laporan BPS Kota Batam, Ekspor Batam tujuan India mengalami peningkatan 158,08 persen dibanding periode Januari-Maret 2022.
Nilai ekspor ke Indonesia pada Januari-Maret 2023 mencapai USD95,41 juta. Sedang pada periode tahun lalu hanya USD36,97 juta. Namun nilai ekspor ini hanya menyumbang 2,39 persen dari total ekspor Batam. India menjadi negara peringkat kelima tujuan ekspor terbesar dari Batam.
Sedangkan peningkatan tertinggi kedua adalah ekspor ke negara Eropa, Polandia. Nilainya mencapai USD51,16 juta. Ekspor ini meningkat hingga 96,25 persen dibanding periode triwulan pertama 2022.
Nilai ekspor ke Polandia pada periode 2022 mencapai USD26,58 juta. Polandia menjadi negara dengan peringkat kesembilan ekspor terbesar dalam tujuan ekspor Batam.
Pada periode Januari-Maret 2023, Singapura merupakan negara tujuan ekspor Kota Batam dengan peranan terbesar yaitu 36,13 persen dari kumulatif ekspor Kota Batam 2023 dengan nilai USD1,4 miliar atau setara Rp21,3 triliun.
Hal tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 2,95 persen. Negara-negara tujuan ekspor terbesar Kota Batam selanjutnya selama Januari-Maret 2023 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor USD 1,02 miliar (25,77 persen), China sebesar USD286,08 juta (7,16 persen); Jepang sebesar USD113,37 juta (2,84 persen); serta India sebesar USD95,41 juta (2,39 persen).
Kota Batam memiliki peran penting terhadap perekonomian Provinsi Kepri. Selain menyumbang 82,9 investasi di Provinsi Kepri, Kota Batam ikut memberikan sumbangsih besar terhadap kegiatan ekspor di Provinsi Kepri.
Sepanjang Triwulan I (Januari-Maret) 2023, sumbangsih ekspor Kota Batam mencapai 78 persen dengan total ekspor Provinsi Kepri sebesar USD5,1 miliar.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menyambut baik kabar tersebut. Menurut Rudi, hal itu tak terlepas dari dari upaya dan rencana strategis BP Batam dalam memodernisasi fasilitas pelabuhan demi memperlancar perdagangan ke luar negeri.
“BP Batam berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan dan peningkatan infrastruktur. Khususnya modernisasi pelabuhan. Hal ini agar kegiatan ekspor bisa berjalan maksimal,” ujar Rudi, Jumat (12/5).
Selama bulan Januari-Maret 2023 golongan barang ekspor nonmigas (HS 2 digit) Kota Batam yang terbesar nilainya adalah Mesin/Peralatan Listrik (HS 85) yaitu senilai USD2,19 miliar. Golongan barang Mesin/peralatan Listrik menyumbang kontribusi 58,23 persen dari kumulatif ekspor nonmigas Kota Batam 2023.
Golongan barang ekspor berikutnya yang mempunyai peran cukup besar terhadap ekspor nonmigas Kota Batam adalah Bahan Bakar Mineral (HS 27) senilai USD381,87 juta (10,11 persen); Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) senilai USD347,12 juta (9,19 persen); Minyak dan Lemak Hewan/nabati (HS 38) senilai USD189,26 juta (5,01 persen).
Lalu Benda-benda dari Besi dan Baja (HS 89) senilai USD 161,76 juta (4,28 persen); Berbagai Produk Kimia (HS 73) senilai USD128,86 juta (3,41 persen); Kapal Laut (HS 90) senilai USD102,62 juta (2,72 persen); Perangkat Optik (HS 39) senilai USD67,08 juta (1,78 persen).
Plastik dan Barang dari Plastik (HS 18) senilai USD65,87 juta (1,74 persen); dan Kokoa/coklat senilai USD61,88 juta (1,64 persen). Komoditas ekspor ikan dan udang selama Januari-Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 6,03 persen bila dibandingkan Januari-Maret 2022, dengan sumbangan 0,15 persen terhadap kumulatif ekspor nonmigas Kota Batam 2023. (gk)