TANJUNGPINANG (HK) – Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama kepada kelompok perempuan rentan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Kota Tanjungpinang (Tpi), menggelar kegiatan pelatihan batik Shibori. kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari kelompok perempuan rentan, forum anak, dan Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa),Selasa (4/7), di aula mini Asrama Haji Tanjungpinang.
Kepala Dinas (Kadis) DP3APM Kota Tanjungpinang, Rustam, mengatakan, target utama dari kegiatan ini adalah, peningkatan kemampuan para perempuan rentan untuk memulai kegiatan ekonomi. “Kita harapkan perempuan rentan memiliki bekal untuk mandiri secara ekonomi. Dengan demikian, akan ada peluang bagi perempuan rentan ini, untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan lain keluarganya,” jelas Rustam.
Perempuan rentan itu adalah, perempuan yang hidup dalam kondisi beresiko mengalami kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, yang dikarenakan berbagai sebab. Seperti faktor usia, disabilitas, dan kemiskinan. “Maka, melalui pelatihan batik Shibori, perempuan rentan memiliki alternatif usaha disamping berbagai jenis usaha lain yang tersedia,” ungkap Rustam. Pada umumnya, lanjut Rustam, permasalahan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sosial lainnya sering menjadi penyebab, munculnya ketegangan keluarga dengan menimbulkan kerentanan terhadap perempuan dan anak. Dan kemampuan perempuan rentan untuk melakukan aktivitas ekonomi, lanjutnya, tentu akan diharapkan mampu mengurangi peluang terjadinya kekerasan kepada perempuan dan anak.
Batik Shibori sendiri, lanjut Rustam, mengutamakan kreativitas dalam hal pewarnaan, ikatan, dan lipatan batik. Maka untuk memberikan kreativitas batik Shibori, DP3APM mendatangkan nara sumber dari Yance Craft, Tangerang Selatan. Yance Craft ini, paparnya, lembaga yang banyak menghasilkan usaha-usaha kreatif ke masyarakat. Dengan pengalaman dan kemampuan Yance Craft, mereka mengutamakan kreativitas. “Sehingga diharapkan mampu ditiru, dan diikuti oleh seluruh peserta pelatihan,” paparnya. “Harapan kami, agar usaha ekonomi perempuan akan lebih berkembang.
Para perempuan lebih maju dan mandiri secara ekonomi, hingga kerentanan terjadinya ketegangan dan eksploitasi yang disebabkan oleh faktor ekonomi bisa dihindari,” ungkap Rustam.(nel)