JAKARTA (HK) – Industrialis China akan menyelenggarakan pameran produk industri di Jakarta pada bulan September mendatang. Indonesia dipilih tahun ini karena dinilai sebagai pasar konsumen yang besar bagi China yang berpenduduk hingga 279 juta jiwa.
Direktur China Council for The Promotion of International Trade Commercial Sub-Holding (CCPITCSC), Jason Xiong, mengatakan, melalui China International E-Commerce Industry Expo (CIEIE), industri China bakal memasok produk-produk yang selama ini tidak terdapat di Indonesia.
Sebaliknya, produk utama yang dipamerkan adalah produk teknologi pintar, industri otomotif, makanan dan minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, serta produk mekanikal dan elektrikal. “Akan ada 350 peserta dalam pameran ini. Kami akan membawa produk ke Indonesia dan menjual sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia,” kata Jason dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023.
Terkait objek transaksi jual beli, pihaknya belum bisa menjelaskan lebih detail. Namun, para pengusaha China menilai Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial. Dalam sembilan tahun terakhir, Indonesia juga menjadi mitra dagang strategis.
Di satu sisi, pangsa pasar Indonesia cukup besar. Dari total 279 juta populasi, sekitar 187 juta populasi masih berusia 15 tahun hingga 64 tahun yang menjadi segmen konsumen utama untuk produk-produk China.
Jason menyebut, Kemitraan Ekonomi Komprehesif Regional (RCEP) yang baru disepakati turut mempermudah perdagangan barang antar Indonesia dan China. “Melalui RCEP tarif bea masuk produk-produk (China) menjadi nol dan itu hampir 90 persen produk (yang diperdagangkan). Oleh karena itu ini menjadi suatu pemeran penting lintas negara,” katanya.
Perwakilan Pengusaha Peserta CIEIE, Siswadi, menambahkan, expo tersebut akan membawa kerja sama positif antar pengusaha dari kedua negara. Sebab, tak hanya pengusaha China yang membawa produknya ke Indonesia, namun Indonesia bisa mendapatkan peluang investasi dari pengusaha China.
“Kami selalu menekankan bahwa pameran ini bisa mendatangkan investasi ke Indonesia karena kalau produknya (penjualan) bagus, dia akan berinvestasi dan menguntungkan kita (Indonesia),” katanya. Selain itu, ia menilai China juga memilih Indonesia karena situasi ekonomi yang secara umum stabil meski di tengah pandemi Covid-19. Keberhasilan pemerintah dalam mengatasi pandemi telah memberikan sinyal positif terhadap prospek ekonomi Indonesia di mata China. (rb)