BATAM (HK) – Dinas Pendidikan Kota Batam menghadapi masalah kekurangan tenaga pendidik untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto seusai mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 di Kota Batam, Selasa (2/5).
Tri mengatakan saat ini ada sekitar 3.000 guru SMP di Kota Batam. Menurut dia, Kota Batam masih membutuhkan tambahan sekitar 700 guru sekolah dasar dan SMP.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah kota untuk sementara berusaha mengatasi kekurangan guru dengan menambah jam mengajar guru dari 24 jam menjadi 35 sampai 40 jam per minggu.
“Kita sudah mencoba menganalisis kembali, meningkatkan jumlah mengajar guru tidak lagi di kondisi minimal tapi kita akan menaikkan di kondisi medium dan juga top. Jangan sampai hak dari siswa untuk mendapatkan pembelajaran tidak terpenuhi,” katanya.
Dia berharap kekurangan guru selanjutnya bisa diatasi dengan perekrutan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). “Kita berharap dengan PPPK mudah-mudahan tahun ajaran baru ini bisa mencukupi,” tuturnya.
Sementara itu, di tengah keterbatasan, sebanyak 50 dari total 60 sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Batam sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Dengan dicanangkan Merdeka Belajar maka akan semakin membuat motivasi tinggi mulai dari guru dan juga siswanya,” ucapnya lagi.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam yang memungkinkan peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi dan guru lebih leluasa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. (dbs)