BATAM (HK) – Kasus raibnya saldo nasabah Bank Riau Kepri di Batam menunjukkan masih lemahnya sistem keamanan bank pembangunan daerah tersebut. DPRD Batam mengusulkan sebaiknya kota ini mendirikan bank pembangunan daerah sendiri selain punya wewenang penuh juga demi menambah pendapatan daerah.
Usulan ini datang dari anggota Komisi IV DPRD Batam Udin P Sihaloho. Kabar dana ASN Pemko Batam di Bank Riau Kepri raib karena diduga skimming sampai ke telinga legislator tiga periode ini. “Saya menilai pengamanan di Bank Riau Kepri lemah. Bank harus tanggung jawab,” ujar Udin, Selasa (10/5).
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, kasus skimming Bank Riau Kepri menjadi perhatian khusus DPRD sebab pemerintah Kota Batam berencana menambah nominal penyertaan modal kepada Bank Riau Kepri sebesar Rp100 miliar.
Selain rutin menyetor modal, Udin juga mempertanyakan tanggung jawab sosial Bank Riau Kepri yang dinilai kurang dirasakan oleh masyarakat Batam. Dari catatan itu, Komisi II DPRD Batam memandang sudah saatnya Kota Batam mendirikan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sendiri.
Dengan adanya kasus di Batam, Udin pun menilai langkah penyertaan modal ke Bank Riau Kepri patut dievaluasi. “Kami sebagai pimpinan Pansus akan membicarakan ulang untuk mengevaluasi (penyertaan modal). Lebih baik kita buka bank untuk daerah Batam sendiri yang dikelola oleh tangan-tangan profesional,” kata dia.
Kota Batam, lanjut Udin, dirasa sangat siap jika memiliki bank sendiri. Sebab, pendapatan kota Batam dari pajak dan retribusi sangat besar. “Pendapatan daerah kita dari pajak dan retribusi khusus hotel dan restoran itu akan menambah pertukaran uang di bank itu. Kita berharap uang uang besar dan bersumber dari masyarakat itu harus ditangani oleh tangan-tagan profesional,” kata dia.
Sementara Angota Komisi I DPRD Kota Batam Utusan Sarumaha prihatin dengan kejadian yang menimpa sejumlah nasabah Bank Riau Kepri. Ia juga mendesak pihak bank maupun aparat penegak hukum agar memperoses kasus ini. “Saya kira perlu dibuka secara terang-terangan untuk memastikan apakah ini kesalahan sistem secara natural atau kelalaian atau kejahatan pihak lain tentu ini harus diungkap,” katanya.
Dia menyampaikan jangan sampai Bank yang seharusnya sebagai tempat aman untuk menyimpan uang malah memberikan rasa takut dan keraguan. “Ini juga menjadi catatan karena Batam juga ada penyertaan modal. Pansus sedang berjalan kalau tidak salah tentu ini bisa dipertajam dan diperdalam jangan sampai menghilangkan kepercayaan nasabah,” katanya.
Sumber : gokepri.com