Menu

Mode Gelap
Pemkab Lingga Tetapkan Desa Kelumu Sebagai Kampung Reforma Agraria 2024 MAN 2 Batam Sabet Juara 3 di Turnamen Futsal Istana Sport Cup 2024 KUA Sekupang dan LAZ Batam Gelar Workshop dan Salurkan Bantuan untuk Pemberdayaan Ekonomi Wanita di Bintan Utara Nyaris jadi Korban Pemerkosaan Pria Tetangga DKP Kepri – Traveloka dan CARE Indonesia Proteksi Ekosistem Mangrove di Pulau Bintan Melalui Pemberdayaan Kelompok Perempuan BP Batam Raih Prestasi Sangat Baik, Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional

BERITA TERKINI

Aryanto Misel Penemu Alat Pengubah Air Menjadi Bahan Bakar Mengumukna Dirinya Tak Butuh Bantuan Pemerintah

badge-check


					Aryanto misel penemu nikuba Perbesar

Aryanto misel penemu nikuba

Aryanto Misel Penemu Alat Pengubah Air Menjadi Bahan Bakar Mengumukna Dirianya Tak Butuh Bantuan Pemerintah

Penemu alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bernama Nikuba, Aryanto Misel mengumumkan dirinya tak butuh bantuan pemerintah terkait pengembangan atas inovasinya itu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara televisi yang kemudian diunggah ke media sosial pada akun Instagram bernama Undercover.

“Saya tidak butuh mereka,” kata Aryanto dikutip Minggu (9/7).
Ia mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah yang dianggap telah mengucilkannya selama ini .

“Saya tidak butuh mereka, saya sudah dibantai habis, tidak mau,” ucapnya.
Alat Nikuba temuan Aryanto sebelumnya kembali viral setelah ‘go internasional’ tepatnya Italia. Bahkan teknologi ini mendapat kesempatan untuk dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrikan otomotif asal Italia.

Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf Adhe Hansen bilang pihak pabrikan otomotif juga telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan pihak Nikuba.

“Perjanjian kerja sama dengan perusahaan penyedia sumber energi bagi Ferrari dan Lamborghini,” kata Adhe, Selasa (4/7).

Aryanto Misel dan tim, sebelumnya berangkat ke Milan pada 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni lalu.

Lebih lanjut, Aryanto berkeinginan mendanai risetnya lewat kerjasama dengan pihak asing yang memang tertarik atas temuannya. Dari sana ia mau mendanai sendiri pengembangan riset tanpa bantuan siapapun.

Aryanto pun berencana menawarkan Nikuba dengan harga Rp15 miliar.
“Itu mau saya tawarkan Rp15 miliar,” katanya.

Tanggapan BRIN
Deni Shidqi Khaerudini Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengetahui Nikuba menjelaskan Nibuka bukan alat penghasil hidrogen sebagai pengganti bahan bakar kendaraan melainkan untuk menghemat bahan bakar.

Deni menjelaskan konsep yang dipakai di Nikuba adalah menggunakan HHO, bukan hidrogen murni. HHO atau Hidrogen Hidrogen Oksigen ini disebut gas Brown, yang diambil dari nama penemunya, Yull Brown.

HHO berfungsi menjadi penghemat bukan sebagai pengganti bahan bakar.

“Jadi bukan pengganti BBM, tapi fuel saver, sebab tetap ada peranan BBM, yakni hidrokarbon yang ketika dibakar di piston maka efisiensi pembakarannya jadi lebih baik,” kata Deni saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Agar Nikuba bisa diklaim sebagai alat untuk pengganti BBM, Deni mengatakan harus ada data yang membenarkan bahwa Hidrogen yang dipakai di ruang bakar adalah gasnya.

“Kalaupun murni Hidrogen, sistem pembakaran di mobil dan motor tidak mendukung. Hidrogen gasnya kecil sehingga tidak cocok dengan sistem pembakarannya,” tuturnya.

(ryh/mik)

Baca Lainnya

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Lima Tahun Tempati Gedung Baru, SDN 020 Sagulung Kini Miliki 677 Siswa

29 November 2024 - 16:01 WIB

Pertandingan Badminton Antar Pegawai BP Batam Sukses Digelar

26 November 2024 - 13:29 WIB

Usai Cuti, Kepala BP Batam Dengarkan Laporan Kinerja dari Wakil Kepala BP Batam

25 November 2024 - 13:24 WIB

Rudi Ajak Masyarakat Batam Sukseskan Pilkada 2024

25 November 2024 - 13:18 WIB

Trending di BATAM