Batam (HK) – Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Tumbur Sihaloho menilai tak ada transparansi pengelolaan air bersih oleh pihak konsorsium. Hal ini menyusul banyaknya keluhan warga mengenai layanan air bersih oleh SPAM Batam
“Nyatanya, bukan cuma persoalan pipa yang jadi masalah, banyak hal, termasuk Water Treatment Plant (WTP),” ungkapnya.
PT Air Batam Hilir (ABH) mengaku kerap pipa yang bermasalah jika air terjadi gangguan. Berangkat dari itu, Tumbur berang lantaran tidak ada transparansi dari pihak terkait.
“Ini pipa yang mana? Mereka bisa terbuka nggak soal debit air yang dibutuhkan dan yang dihasilkan? Sarana dan prasarana itu yang diperbaiki. Yang paling krusial itu WTP. BP Batam tak pernah terbuka soal ini ke publik,” ujar Tumbur.
Ia juga minta konsorsium untuk menghitung ulang berapa kebutuhan air yang harus ditutupi dan berapa debit air yang dihasilkan saat ini. Lalu, semuanya kemudian disampaikan ke masyarakat.
“PT Moya ini modal saham aja. Infrastruktur mereka nggak ada progres. Sekarang pertumbuhan penduduk dan perumahan meningkat. Harusnya kapasitas debit air mereka bertambah. Sementara kapasitas mereka saat ini terbatas dan tidak sesuai dengan banyaknya sambungan air,” kata politisi PDI-P itu.
Dia juga menyayangkan kurang perhatiannya Kepala BP sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, terhadap hal-hal yang krusial dan sifatnya menjadi kebutuhan dasar di masyarakat.