NATUNA (HK) — Sejak dibangun 2007 silam, RSUD Natuna telah banyak menyimpan limbah berbahaya.
Selama belasan tahun pula RSUD Natuna tidak pernah dapat membuang limbahnya sendiri.
Limbah yang tergolong dalam katagori bahan berbahaya dan beracun atau B3 itu sebanyak kurang lebih 40 ton.
Dalam perjalanannya, pusat layanan kesehatan milik Pemerintah Daerah Natuna ini sudah pernah mencoba melakukan kegiatan transporter (pembuangan) limbah, namun itu tidak terlaksana karena kendala infratruktur, sarana prasarana dan juga biaya.
Akhirnya, baru kini tahun 2023 RSUD Natuna dapat mentransporter limbahnya dengan anggaran dana yang cukup besar.
Direktur RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi menjelaskan, kegiatan pengiriman limbah ini dilaksanakan dengan anggaran dana sebesar Rp. 1,4 miliar yang bersumber dari dana APBD 2023.
“Ya, alhamdulillah kagitannya sudah berjalan. Kami lelang sekitar lima bulan yang lalu, dan per 10 Juli kemarin proses pengiriman sudah mulai dilaksanakan. Jadi sekarang kontraktornya sudah mulai bekerja,” kata dr. Ari saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, RSUD Natuna, Jumat (4/8/2023).
Dia menjelaskan, kegiatan pembuangan limbah B3 milik RSUD dan Puskesmas di Natuna itu berlangsung selama 150 hari kerja.
“Kontraknya 150 hari kerja dan pihak kontraktor menyanggupi itu. Insyaallah September ini selesai,” sebutnya.
Terpisah, Humas PT Berkah Cendikia Lestari sebagai pemenang lelang menjelaskan bahwa, limbah berbahaya itu rencananya akan dikirim ke Kota Batam.
“Awalnya kami mau buang ke Jakarta, tapi karena kondisi dan lain hal. Jadi limbah itu kami kirim ke Batam,” kata Arizki Filbahri.
Menurutnya, proses transporter limbah B3 itu akan berlangsung beberapa tahap.
Sekarang ini lanjut Arizki, pihak perusahaan telah memulai pekerjaannya dengan melakukan pengepulan limbah B3 ke mobil angkutan khusus limbah dengan kelengkapan petugas yang menggunakan alat lengkap.
“Kami pastikan bahwa para petugas yang bekerja mengangkut limbah tersebut dengan peralatan yang lengkap dan bersertifikat,” jelasnya.
Ia juga memastikan, dalam waktu dekat ini proses pengiriman akan dilakukan dengan menggunakan kapal air cargo khusus pengangkutan limbah B3.
“Jadi untuk pengiriman, kami akan lakukan secara bertahap. Tahap satu ini kalau tidak salah diberangkatkan jika kapal sudah datang sekitar tanggal 5 Agustus ini,” paparnya. (fat)