Kendaraan Dialihkan ke Jalan Lama.
BINTAN (HK) – Kondisi jalan lintas Barat, pada sekitar Stadion Megat Alang Perkasa, Desa Busung, Kecamatan Serikuala Lobam, Kabupaten Bintan, kini sudah benar benar sudah amblas, Minggu (5/3), akibat hujan dan banjir.
Guna menghindari jatuh korban, sejumlah arus kendaraan khususnya roda empat terpaksa dialihkan ke jalan lama. Kondisi ini ini juga disebabkan gorong-gorong di bawah jalan tersebut yang tidak mampu menampung debit air, saat curah hujan tinggi dan terus menerus mengguyur.
Hasil koordinasi pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Satlantas Polres Bintan dan unsur lainnya, disepekati untuk lintasan kendaraan roda empat ke atas dari Tanjunguban ke Tanjungpinang, dialihkan ke jalan lama ataupun jalan tengah (Kampung Jago, Desa Lancang Kuning) hingga tembus ke simpang Lagoi, begitu juga dari arah sebaliknya.
“Hal ini demi keselamatan bersama, sehingga untuk sementara kendaraan roda empat dari arah Tanjunguban harus mengunakan jalan jalur lama, melalui jalan tengah dan sebaliknya,” ujar Kadishub Bintan, Insan Amin.
Disampaikan, pihaknya akan terus mengkoordinasikan dengan Pemprov Kepri dan unsur terkait lainnya, agar jalan tersebut bisa segera diperbaiki dan berfungsi sebagai mana layaknya.
“Jalan Lintas Barat itu, merupakan jalur jalan utama. Sehingga nantinya akan diupayakan dan secepatnya untuk dilakukan perbaikan,” imbuhnya
FKPD Diminta Gerak Cepat
Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terus mengguyuri hampir keseluruhan wilayah pulau Bintan beberapa hari belakangan, sehingga mengakibatkan beberapa titik Kecamatan mengalami kebanjiran dengan ketinggian air yang bervariasi
Kejadian ini langsung direspon cepat oleh Bupati Bintan Roby Kurniawan dengan mengerahkan beberapa dinas terkait beserta FKPD dalam menjalankan tindakan cepat dan tanggap.
Data di lapangan sejauh ini tercatat lebih dari 50 KK dengan lebih dari 200 jiwa menjadi korban banjir kali ini. Tindak awal Pemerintah Kabupaten Bintan melalui BPBD Bintan langsung turun ke lapangan mendata masyarakat dan melakukan evakuasi awal sesuai kebutuhan.
“Informasi terakhir hingga malam ini sebagian warga kita memang tidak diungsikan, mereka sementara tinggal di rumah tetangga dan kerabat khususnya di Kampung Pisang. Yang jelas tetap kita pantau perkembangan cuaca dan pasang air laut, dapur umum sudah kita siapkan, logistik juga sudah kita distribusikan,” ujar Roby.
Hingga saat ini di wilayah Bintan Timur sendiri sudah didirikan 3 titik dapur umum yang menggunakan rumah masyarakat setempat. Bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, kopi, mie instan dan sebagainya juga sudah didistribusikan di rumah-rumah terdampak.
Wilayah lainnya seperti Bintan Utara juga sudah didirikan beberapa tenda pengungsian dari Dinas Sosial yang saat ini juga sedang mendapa dampak di wilayah Kecamatan Gunung Kijang dan Kecamatan Toapaya.
Kepala BPBD Bintan Ramlah yang masih berada di lokasi Kampung Pisang sempat memberi gambaran bahwa dirinya bersama tim akan melakukan pemantauan berkelanjutan.
“Ada rumah yang memang airnya belum surut. Sementara malam ini belum bisa kita sedot, jadi terus kita pantau ketinggiannya. Arahan Bapak Bupati sebisa mungkin besok jika memungkinkan pasukan Damkar akan kita turunkan untuk membantu menyedot sisa genangan air di rumah-rumah sekaligus membersihkan,” imbuhnya. (nel)