TANJUNGPINANG (HK) – Walikota Tanjungpinang, Hj Rahma, bersama Jasa Raharja menyalurkan santunan kepada ahli waris, Andrean Saswara Nasution, seorang korban insiden kecelakaan kapal yang dialami SB Evelyn Calisca 01 di perairan Guntung, Pulau Burung, Kabupaten Inderagiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, Sabtu kemaren.
Santunan sebesar Rp50 juta tersebut, diserahkan Rahma kepada orang tua Almarhum Andrean Saswara Nasution, dikediamannya di Kampung Sidomukti, Batu 11, Kelurahan Pinang Kencana.
Tanjungpinang. Saat dilokasi, Rahma mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
“Tadi malam Andrean Saswara sudah dikebumikan di pemakaman umum, dekat SMP N 12 Batu 11,” kata Rahma.
Atas nama Pemko Tanjungpinang, kata Rahma, kami turut berduka cita, dan mudah-mudahan keluarga yang ditingggal diberikan kebatahan, kekuatan, dan untuk almarhum semoga amal ibadahnya bisa direrima Allah SWT.
“Hari ini, atas bentuk perhatian dari pemerintah, melalui Jasa Raharja kita menyalurkan bantuan sebesar Rp50 juta, kepada ahli waris. Semoga dimanfaatkan dengan baik,” ucapnya.
Rahma juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Jasa Raharja Tanjungpinang yang begitu besar perhatian, dan respon terhadap musibah yang terjadi.
“Semoga dengan adanya santunan ini, bisa meringankan beban keluarga korban dari pemakaman hingga pembacaan doa nantinya,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Jasa Raharja Cabang Tanjungpinang, Mulyadi mengatakan, adapun korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut ada sekitar 20 orang.
“11 orang meninggal dunia, tadi pagi kami dapat info sudah ketemu 1 orang lagi. Sehingga ada 8 orang dalam tahap pencarian,” ujarnya.
Menurutnya, semua penumpang yang ada di kapal tersebut baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka telah di jamin oleh Jasa Raharja.
“Yang meninggal Rp50 juta, namun yang luka-luka maksimal Rp20 juta, dalam bentuk jaminan kesehatan,” terangnya.
Di Tanjungpinang sendiri kata dia, hanya baru ahli waris Andrean Saswara Nasution yang diserahkan santunan sebesar Rp 50 juta karena berdomisili Tanjungpiang.
“Tadi pagi juga ada 8 yang meninggal, sudah diserahkan oleh Bupati Tembilahan dan Jasa Raharja Tembilahan,” terangnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya terus menunggu perkembangan dari Basarnas Tanjungpinang dan Tembilahan terkait perkembangan pencarian korban yang belum ditemukan. (nel)