Menu

Mode Gelap
Sekolah Manusia 32 Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Tanjungpinang Dipindahkan ke Lapas Program Manfaat BAZNAS, Bupati Roby Serahkan RTLH serta Paket Stunting dan Dhuafa UMRAH Bangun Gedung Fakultas Kedokteran di Dompak STAIN Kepri Tingkatkan Akuntabilitas Melalui Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan 2024 Musrenbang Kelurahan Rampung, Tingkat Kota Dijadwalkan 26 Februari

NASIONAL

Kebebasan Bicara di Indonesia Masih Ambigu

badge-check


					Presiden Jokowi bicara soal iklim demokrasi di Indonesia yang dinilai semakin liberal.  - REUTERS Perbesar

Presiden Jokowi bicara soal iklim demokrasi di Indonesia yang dinilai semakin liberal. - REUTERS

Jokowi: Apa yang Masih Kurang?

JAKARTA (HK) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bicara soal iklim demokrasi di Indonesia yang saat ini dinilai semakin liberal. Menurutnya, hal itu ditandai dengan kebebasan berpendapat yang semakin bebas.

Hal tersebut sekaligus membantah isu yang menyebutkan bahwa selama kepemimpinan Jokowi, publik menganggap kebebasan bicara masih kurang.

“Kebebasan apa yang masih kurang? Orang memaki-maki presiden, menghina presiden, mengejek presiden, mencemooh presiden juga tiap hari kita dengar,” kata Jokowi dalam dalam sebuah video wawancara yang diunggah di akun Twitter @Jokowi, Selasa (23/8).

Ia pun mempertanyakan kebebasan bicara apa lagi yang diinginkan masyarakat. Pasalnya, ia menilai saat ini demokrasi Indonesia sudah terlalu liberal.

“Demokrasi yang sangat liberal sekali menurut saya, meskipun kita orang timur yang penuh kesantunan, etika dan tata krama yang baik, tapi sekarang kita, menurut saya sudah sangat liberal sekali,” ujar dia.

Sebelumnya tak sedikit pihak yang menganggap rezim Jokowi mengekang kebebasan berpendapat. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menjadi ganjalan terbesar bagi kebebasan berpendapat masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Pasal karet yang termuat dalam Undang-undang itu menjadi ‘hantu’ bagi warga untuk menyampaikan pendapat, yang seyogianya dijamin hukum nasional maupun internasional. Kehadiran pendengung atau buzzer pun disebut sejumlah pihak menjadi tantangan selain UU ITE bagi warga berpendapat di ruang maya. Esensi demokrasi menjadi terganggu.

Baca Lainnya

Sekolah Manusia

23 Januari 2025 - 23:35 WIB

32 Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Tanjungpinang Dipindahkan ke Lapas

23 Januari 2025 - 22:05 WIB

Sebanyak 32 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjungpinang saat dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di wilayah Tanjungpinang, Kamis (23/1)

Program Manfaat BAZNAS, Bupati Roby Serahkan RTLH serta Paket Stunting dan Dhuafa

23 Januari 2025 - 21:54 WIB

Bupati Bintan Roby Kurniawan didampingi Ketua TP PKK Bintan Hafizha Rahmadhani bersama penerima bantuan RTLH dan sembako untuk Stunting dan Dhuafa

UMRAH Bangun Gedung Fakultas Kedokteran di Dompak

23 Januari 2025 - 21:42 WIB

STAIN Kepri Tingkatkan Akuntabilitas Melalui Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan 2024

23 Januari 2025 - 21:38 WIB

STAIN Sultan Abdurrahman Kepri turut serta dalam Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2024 yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Kepri.
Trending di BATAM