Panitia Layangkan Permintaan Maaf Setelah Dikecam.
PEKANBARU (HK) – Panitia dan Pengurus Persatuan Golf Indonesia (PGI) Provinsi Riau meminta maaf atas aksi sawer biduan bergoyang erotis saat penutupan Turnamen Golf Gubernur Riau.
PGI dalam keterangan terulis mengakui bahwa aksi dalam video yang beredar viral di media sosial tersebut merupakan tindakan tidak senonoh dan melanggar etika adab Melayu Riau.
“Berkenaan dengan viralnya video dimaksud, kami selaku Panitia dan Pengurus PGI Riau menyampaikan Permohonan Maaf yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Riau dan kepada Seluruh Masyarakat Riau khususnya masyarakat Kabupaten Kampar,” tulis PGI RIAU dalam permohonan maaf yang ditandatangani oleh Ketua Umum PGI Riau, Kahirul Istiqmal, dan Sekretaris Umum PGI Riau, Iskandar Zulkarnain, Senin (22/8).
Dalam surat permohonan maaf yang ditujukan kepada Gubernur Riau, Syamsuar itu, PGI Riau mengakui bahwa peristiwa sawer biduan bergoyang erotis tersebut murni keteledoran panitia dan Pengurus PGI dalam sesi acara Penutupan Turnamen Golf Gubernur Riau Cup XXX – 2022.
“Kami berharap terus mendapat bimbingan dari Bapak dan seluruh tokoh masyarakat Riau agar kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pelajaran penting untuk kami. Terima kasih,” tutup surat tersebut.
Sementara itu, Koodinator acara Turnamen Golf Gubernur Riau Cup XXX, Husni Thamrin, menegaskan bahwa tidak ada pejabat Riau yang hadir dalam kegiatan yang digelar di Hotel Labersa, Kabupaten Kampar, pada Jumat, 19 Agustus hingga Minggu 21 Agustus.
“Pejabat Riau tidak ada, pada kejadian itu hanya para pegolf yang ingin senang-senang,” sebutnya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Riau, Markarius Anwar, mengecam aksi sawer biduan bergoyang erotis saat Turnamen Golf Piala Gubernur Riau.
“Kami mengecam atas beredarnya video tersebut, di mana hal itu menggambarkan kegiatan yang tidak pada tempatnya,” ujarnya, Senin (22/8).
Ketua Komisi III DPRD Riau itu menilai bahwa kejadian tak senonoh itu akibat kecerobohan panitia pelaksana, namun di luar pengetahuan Gubernur Riau, Syamsuar.
“Gubri Syamsuar tidak berada di lokasi. Beliau kan tidak di sana, hanya saja turnamen tersebut membawa nama beliau,” terang Markarius.
Berangkat dari perilaku yang sangat mencoreng marwah Melayu Riau, Legislator Dapil Siak-Pelalawan itu meminta Syamsuar segera mengevaluasi panitia penyelenggara kegiatan dan mencari penyebab serta memberi sanksi tegas terhadap hal tak patut tersebut.
“Ini bukan hanya Gubernur tapi juga Provinsi Riau. Kami di Riau ini berbudaya melayu dan tentu saja menerapkan nilai-nilainya, kan tak sesuai ini,” tukasnya. (slr)
Sumber: Selasar Riau