Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

BERITA TERKINI

Garuda, Citilink, dan Pelita Air Direncanakan Bakal Merger

badge-check


					Garuda, Citilink, dan Pelita Air Direncanakan Bakal Merger Perbesar

JAKARTA (HK) – Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan tiga maskapai pelat merah yakni Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air. Penggabungan ini sebagai bagian dari upaya menekan ongkos logistik.

Erick menjelaskan, pihaknya terus mendorong rencana penurunan biaya logistik di Indonesia guna meringankan dunia bisnis. Ia pun mendorong agar efisiensi terus menjadi agenda utama pada BUMN.

Usai melakukan rangkaian program efisiensi pada empat Pelindo, Erick mengatakan akan melanjutkan ke BUMN pada klaster lain, yaitu maskapai penerbangan. Saat ini, terdapat tiga BUMN yang bergerak di bidang penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.

Erick menjelaskan saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat. Perhitungan itu diperoleh dari perbandingan antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Di Amerika Serikat, terdapat 7.200 pesawat yang melayani rute domestik, di mana terdapat 300 juta populasi yang rata-rata GDP (pendapatan per kapita) mencapai US$ 40 ribu.

Sementara di Indonesia terdapat 280 juta penduduk yang memiliki GDP US$ 4.700. Oleh sebab itu, Indonesia membutuhkan 729 pesawat, di mana saat ini baru memiliki 550 pesawat. “Jadi perkara logistik kita belum sesuai,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8/2023).

Untuk mengurangi ketertinggalan jumlah pesawat, Erick mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya penggabungan ketiga maskapai BUMN tersebut seperti halnya merger Pelindo.

“BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost,” pungkasnya. 

Sumber: Detikcom

Baca Lainnya

Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU

12 Desember 2024 - 11:20 WIB

165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI

12 Desember 2024 - 11:17 WIB

Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras

12 Desember 2024 - 11:15 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Perusahaan Tambang Pembayar Pajak Daerah Natuna Bertambah

2 Desember 2024 - 15:50 WIB

Trending di BISNIS