TANJUNGPINANG (HK) ─ Seorang perempuan yang bernama Eni Suryani, mengaku sebagai pemilik lahan, yang saat ini dilakukan pematangan lahan oleh pihak aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.
Ia mengaku mengetahui lahannya di ratakan oleh seoranh penjaga lahannya yang bernama Zulfar. Ia pun menunjukkan bukti surat asli kepemilikan atas nama dirinya dan saudaranya yang bernama Muhammad Rizal.
Keduanya pun turun ke lokasi pada Senin (21/8/2023) setelah sebelumnya melapor ke lembaga komando pemberantasan korupsi (L-KPK) Provinsi Kepri yang diketuai oleh Kennedy Sihombing.
Pengerjaan lahan tersebut menurut operator alat berat kobe sudah berjalan 2 hari. Eni tidak terima lahannya di buldozer,
Hal itu lantaran sampai saat ini lahan pemberian orang tuanya itu belum pernah diganti rugi.
“Kalau pihak provinsi mau dengan lahan kami itu, silahkan tetapi bagaimana dulu dengan penyelesaiannya,” katanya.
Tidak lama berselang, pihak aset, Kabid aset Apriansah, S.H., didampingi Febi, pun turun ke lokasi. Keduanya mendengarkan keterangan yang disampaikan Eni dan menjawab jika lokasi tersebut sudah masuk dalam sertifikat 002.
Apri menegaskan, karena masalah ini sudah diserahkan kepada Lembaga KPK, nanti pihaknya akan berkomunikasi dengan lembaga KPK.
Tentunya disertai dengan data-data. Ia juga menegaskan pihak aset tidak bisa sembarangan mengeluarkan lahan-lahan yang diklaim masyarakat karena data tersebut sudah berada di aset provinsi. Sebab saat pembebasan terjadi pihaknya tidak tahu.
Sang penjaga lahan, Zulfar, mengajak tim yang turun untuk mengecek patok. Ia pun sudah meminta ke pihak operator alat berat agar patok yang ada di lahan itu jangan digeser.
Masih ada tananan petai dan cimpedak hutan di lokasi tersebut. Ia juga mengaku menebas lahan namun karena semak belukar yang cepat tumbuh serta lebat memerlukan cost (biaya) yang besar.
“Ada patok saya minta tolong patok jangan digusur,” tukasnya.
Kennedy Sihombing, selaku ketua LKPK Provinsi menyambut baik atas sikap Aset yang cepat menanggapi. Pihaknya pun akan secepatnya bergerak dan melengkapi data untuk bahan laporan.
Ia berharap persoalan lahan Eni Suryani dan Muhammad Rizal bisa terselesaikan. (Lanni)