Menu

Mode Gelap
Pria Lansia Ditemukan Tewas di Bengkel Alat Berat di Kijang Bintan Desak Bawaslu usut Tuntas Dugaan Politik Uang, AMPP Anambas Akan Gelar Aksi Damai Pasokan Elpiji Dipastikan Lancar Jelang NATARU 165 Perusahaan Kawasan Industri Sudah Dapat IUKI Anggaran Rp23,61 T Dialokasikan untuk Swasembada Beras James Harden catatkan 3.000 tripoin di NBA

BERITA TERKINI

Kebakaran Hutan di Kanada Meluas, KJRI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban

badge-check


					Kebakaran Hutan di Kanada Meluas, KJRI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Perbesar

JAKARTA (HK) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Vancouver memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pada musibah kebakaran di Kanada.

Saat ini otoritas Kanada telah menetapkan status darurat atas peristiwa tersebut. Berdasarkan data KJRI Vancouver, saat ini ada 28 WNI menetap di Kelowna, yang mayoritas adalah mahasiswa.

“Sedangkan di Yellowknife tercatat tidak ada WNI tinggal di wilayah tersebut. Hingga saat ini tidak ada juga WNI menjadi korban kebakaran,” tulis KJRI Vancouver dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (20/8/2023).

Namun untuk mengantisipasi memburuknya situasi, KJRI Vancouver bersama Kelompok Mahasiswa Indonesia dan Kelompok Masyarakat Indonesia di Kelowna telah mengatur proses evakuasi.

“Tujuan evakuasi antara lain Wisma Indonesia di Vancouver, Evacuation Centre Kota Kelowna, dan beberapa kota di sekitar Kelowna,” kata KJRI.

KBRI Ottawa, KJRI Vancouver dan KJRI Toronto juga telah mengeluarkan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan perlengkapan pelindung pernafasan, dan mengikuti imbauan serta arahan otoritas setempat.

Segera hubungi hotline Perwakilan RI terdekat jika memerlukan bantuan, yaitu KBRI Ottawa +1 613 410 1481, KJRI Vancouver +1 778 788 1992, dan KJRI Toronto +1 416 312 5514.

Dua wilayah Kanada yang mengalami kebakaran ini yaitu British Columbia dan wilayah Barat Laut. Peristiwa ini menyebabkan puluhan ribu warga Kanada mengungsi.

Menteri Lingkungan Kanada Shane Thompson mengungkapkan sekitar 19 ribu warga dievakuasi dari kota Yellowknife yang merupakan ibu kota wilayah Barat Laut selama 48 jam pada Sabtu (19/8/2023).

“Lebih dari 15 ribu melakukan perjalanan melalui darat dan 3.800 telah diterbangkan, dengan sekitar seribu staf penting tetap berada di kota dan daerah sekitarnya,” cuit Shane Thompson di Twitter.

Seorang pejabat di Yellowknife juga mengungkap pihaknya telah menerbangkan lebih dari 3.500 orang dengan 40 penerbangan ke Calgary.

Mereka juga menyediakan hampir 500 kamar hotel bagi para pengungsi.

Yellowknife memiliki penduduk sebanyak 20 ribu orang. Kini, wilayah tersebut disebut seperti kota hantu setelah ditinggal sementara para penghuninya dan menjadi evakuasi terbesar yang pernah terjadi di Yellowknife. 

Sumber: CNN Indonesia

Baca Lainnya

Hendra Setiawan Bakal “GANTUNG RAKET”usai Indonesia Masters

12 Desember 2024 - 11:09 WIB

Gajah Liar Masuki Wilayah Permukiman Penduduk di Pekanbaru

12 Desember 2024 - 11:07 WIB

116 Kasus HIV/AIDS Baru sepanjang 2024 di Tabanan

11 Desember 2024 - 16:59 WIB

Ansar dan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Potensi Industri Pertanian di Kepri

11 Desember 2024 - 13:28 WIB

Pemko Tanjungpinang Perkuat Germas untuk Kesehatan Masyarakat

2 Desember 2024 - 17:03 WIB

Trending di BERITA TERKINI