LINGGA (HK) – Sanggar Megad Syah Alam (MSA) Kecamatan Lingga, kembali menjadi utusan Kabupaten Lingga pada kegiatan parade tari tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2023. Parade Tari Daerah Provinsi Kepri kali ini sedikit berbeda. Hal itu dikarenakan seleksi tertutup dengan mengirimkan video live record milik sanggar secara online pada Senin (24/07/2023).
Ketua MSA, Rudy Sembada yang biasa disapa Dongak mengatakan, Sanggar Megat Syah Alam kembali menjadi wakil dalam Parade Tari. Mereka kembali sebagai perwakilan resmi dari Kabupaten Lingga.
“Kami tetap memberikan yang terbaik, untuk Lingga. Meskipun proses yang kurang lebih hanya satu minggu,” ucap Rudy.
Proses kilat MSA mengikuti parade Tari daerah Provinsi Kepri selama kurang lebih 1 minggu. Hal ini disebabkan surat undangan masuk dari provinsi ke Dinas Kebudayaan Lingga tertanggal 12 Juli 2023, sedangkan surat rekomendasi penunjukan sanggar tertanggal 13 Juli 2023, dan waktu terakhir pengiriman data peserta dan video pada Senin (24/7/2023).
Dijelaskan, Sanggar MSA menjadi utusan Kabupaten Lingga ke tingkat provinsi dengan membawakan tarian yang berjudul “Akibat sepantun mak yah”.
Sebuah karya tari baru yang mengambil cerita masyarakat Melayu Daik Lingga tentang penguasa suku laut Lingga “Mak Yah”, yang menantang Datuk Kaya Kuning untuk mematahkan salah satu puncak Gunung Daik. Siapa yang dapat mematahkannya, dialah yang akan menjadi penguasa. Akibat terlalu sombong, akhirnya Mak Yah menerima padahnya dan harus tunduk kepada Datuk Kaya Kuning.
Rudy juga mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga dan Kominfo Lingga atas dukungan dalam mensukseskan seleksi Parade Tari Tahun 2023.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintahan Kabupaten Lingga atas support dalam pelestarian seni tari yang ada diKabupaten Lingga,” tambah Rudy.