BATAM (HK) – Warga Melcem, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk segera membangun jembatan yang berlokasi di Sei Tering, Kelurahan Tanjung Sengkuang.
Pasalnya, kondisi jembatan tersebut sudah tidak layak pakai lagi dan sudah banyak warga dan kendaraan yang jatuh saat melewati jembatan tersebut, terakhir terjadi pada Jumat (21/7/2023) sebuah mobil truk terbalik dan beruntung tidak ada korban jiwa.
Siti Fatimah, selaku ketua RW disana mengatakan, sudah tidak terhitung lagi jumlah kendaraan motor mapun mobil masyarakat yang jatuh ke dalam parit tersebut akibat jembatan yang dilewati sudah mulai rapuh.
“Sepajang tahun 2023 ini saja sudah 10 mobil yang terjuh bebas di parit tersebut, bahkan pernah pagi-pagi anak sekolah dalam kondisi hujan dan air besar anak sekolah jatuh, beruntung siswa itu bisa diselamatkan warga,” kata Siti kepada media ini, Senin (24/7/2023).
Disebutkan Siti, jembatan itu merupakan penghubung dan jalan alternatif ke RW 21 dan menuju Bengkong. Saat ini kondisi jembatan itu sudah tidak layak pakai lagi dan memprihatinkan.
“Jembatanya itu kecil, terbuat dari kayu dan sudah mulai rapuh. Umur jembatan itu sudah hampir 20 tahun, dulunya dibangun oleh toko bangunan. Dari dulu sampai sekarang belum pernah disentuh pemerintah,” tegasnya.
Dikatakannya, pihaknya sudah sering mengajukan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk dilakukan perbaikan jembatan tersebut, namun sampai belum ada juga.
“Terakhir kami menyampaikan keluhan kondisi jembatan itu kepada Anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi NasDem, ibuk Asnawati Atiq, alhamdulillah diterimanya dan diakomodirnya melalui pokirnya,” ucapnya
Lanjutnya, berdasarkan informasi yang didapatkannya anggaran untuk jembatan itu sudah ada dan seharusnya sudah mulai dibangun tahun 2023 ini, yakni dari pokirnya anggota DPRD Kota Batam, Asanwati Atiq tersebut.
“Namun sampai sekarang tak kunjung juga dibangun dan bahkan belum ada tanda-tandanya. Beberapa waktu yang lewat ada dari dinas yang turun, infonya melakukan pengukuran, namun tidak ada pula konfirmasi sama RT atau RW setempat,” tuturnya.
Dia mengaku kecewa kepada Pemko Batam, kenapa pembangunan jembatan juga belum dalakukan, padahal anggarannya sudah ada dari pokirnya Anggota DPRD Batam, Asnawati Atiq.
“Kami kecewa kepada pemerintah. Saya selaku RW dan mewakili masyarakat meminta agar Pemko Batam untuk tidak lagi menunda-nunda pembangunan jembatan itu, sebelum ada korban yang lainnya,” imbuhnya. (dam)