Berpotensi Kena Pasal Sihir di Saudi.
JAKARTA (HK) – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid meminta seluruh jemaah yang akan berangkat tidak membawa barang bawaan yang dilarang, salah satunya yaitu jimat atau rajah.
Ia mengingatkan jimat tergolong sebagai barang terlarang dan termasuk dalam pasal sihir dengan hukuman yang berat. “Masalah jimat atau rajah perlu mendapat perhatian dari jemaah. Sebab, itu benar-benar dilarang pemerintah Saudi, dan bahkan masuk dalam pasal sihir. Hukumannya berat,” ujar Subhan dalam keterangannya, Selasa (23/5).
Selain itu, Subhan meminta jemaah tidak membawa barang-barang lain dalam jumlah yang terlalu banyak. Misalnya, rokok dan jamu. “Kalau jumlahnya terlalu banyak, ini juga dilarang. Bisa disita. Bawa barang secukupnya saja,” ujarnya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah juga mengingatkan hal serupa. Konjen RI Eko Hartono mengatakan jemaah dapat dijerat pasal sihir jika kedapatan membawa jimat. Eko juga meminta jemaah haji tidak membawa peluru atau senjata tajam.
“Jangan juga membawa peluru. Ada pengalaman WNI bermasalah karena membawa satu peluru. Bisa saja satu peluru itu tidak sengaja dibawa, namun Saudi sangat ketat dalam aturan ini. Dia (pembawa peluru) bahkan sempat ditahan sampai tiga bulan,” katanya.
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin mengatakan sebanyak 7.510 jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi besok, Rabu (24/5). “Total ada 7.510 jemaah yang akan berangkat pada 24 Mei 2023,” kata Fauzin dalam keterangannya, Selasa (23/5).
Fauzin menjelaskan calon jemaah haji yang berangkat esok terbagi dalam 19 kelompok terbang. Kelompok terbang itu berasal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), embarkasi Solo (SOC), embarkasi Makassar (UPG), dan embarkasi Aceh (BTJ). Kemudian, embarkasi Medan (KNO), embarkasi Batam (BTH), embarkasi Surabaya (SUB), dan embarkasi Jakarta Bekasi (JKS).
Fauzin menjelaskan seluruh jemaah haji transit terlebih dahulu di asrama haji sebelum berangkat. Kemudian, jemaah akan menjalani cek kesehatan, pemberian gelang identitas, pemberian paspor, visa dan tiket pesawat. “Serta pemberian living cost. Untuk tahun ini, jemaah memperoleh living cost senilai 750 Riyal,” kata dia.
Ia mengimbau seluruh jemaah haji selalu menjaga kesehatan dengan istirahat cukup. Terlebih, suhu di Madinah saat ini mencapai 41 derajat celcius. Ia menjelaskan pada tahun ini, pemerintah mengusung tema “Haji Ramah Lansia” karena tak ada batasan usia bagi jemaah haji.
“Pemerintah menurunkan lebih dari empat ribu personil Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melayani 229 ribu jemaah,” kata dia. (dbs)